Dendam Membara Chapter 24

NIC

Permainan hamba hanya sampai di sini saja

" Setelah berkata demikian, diapun memberi isarat kepada murid-muridnya untuk turun dari atas panggung tanpa banyak cakap lagi

Para tamu banyak yang merasa heran

Peristiwa tadi terjadi terlalu cepat sehingga kebanyakan dari mereka tidak tahu apa yang telah terjadi

Akan tetapi tentu saja Ciu Lian Hwa dan tunangannya, Kim Cong Bu, dapat melihat jelas dan merekapun kagum akan kelihaian pemuda yang tampan halus itu

Selagi banyak orang keheranan, tiba-tiba seorang laki-laki muda bertubuh tinggi besar sudah berada di atas panggung

Laki-laki ini adalah Tan Sun dan dia sudah memberi hormat ke arah tuan rumah dan keluarganya

"Ciu Tai-jin, hamba Tan Sun dan bersama adik hamba tidak dapat menghaturkan sumbangan sesuatu kecuali apa yang kami dapat lakukan, yaitu permainan iImu silat tentu saja, kalau Tar-jin sudi menerimanya

" Ciu Tai-jin mengerutkan alisnya

Dia tidak tahu siapa dua orang muda itu dan karena bimbang dia memandang kepada puterinya

Ciu Lian Hwa sudah tertarik sekali melihat betapa lihainya pemuda yang halus, itu tadi merampas pisau dari punggung Kwan Kauwsu, maka kini ia mengangguk kepada ayahnya

Pembesar itupun lalu menjawab dengan anggukan kepada Tan Sun sebagai tanda bahwa dia menyetujui

Mendengar ini, Tan Sun berkata dengan suara lantang, "Terima kasih, Tai-jin

" Kemudian bersama Kim Eng dia berdiri di tengah panggung yang luas itu, menghadap penonton dan suaranya masih lantang ketika dia berkata

"Cuwi yang mulia, kami mendengar bahwa sepasang mempelai yang kini dirayakan pertunangannya adalah ahli-ahli silat kelas tinggi yang amat lihai

Oleh karena itu, sungguh meremehkan mereka berdua kalau di sini dipertunjukkan segala macam ilmu silat murahan seperti yang tadi kita sama lihat

Sekarang ini banyak sekali nama besar yang sesungguhnya hanya kosong melompong belaka

Kami tidak berani mengatakan bahwa nama besar sepasang mempelai sebagai ahli-ahli silat juga kosong belaka, akan tetapi kami berdua ingin sekali mengajak mereka untuk memperlihatkan kehebatan mereka agar disaksikan oleh para tamu yang terhormat!" Setelah berkata demikian, dengan sengaja Tan Sun dan Kim Eng berdiri menghadap kearah Lian Hwa dan Cong Bu dengan sikap dan pandang mata menantang

Cin Han terkejut

Tak disangkanya Kim Eng akan mengambil jalan demikian, yaitu agaknya hendak menentang dan menghadapi keluarga Ciu secara berterang, bahkan di depan umum! Apakah maksud gadis itu? Hendak membikin malu keluarga itu di depan umum? Ciu Lian Hwa adalah seorang gadis yang terkenal galak dan pemberani, walaupun berbudi baik

Mendengar betapa ia dan tunangannya ditantang secara halus di depan umum, tentu saja mukanya sudah menjadi merah dan ia marah sekali

Tanpa ingat lagi bahwa ia adalah orang yang saat itu sedang dirayakan dalam pesta untuk pertunangannya, ia sudah meloncat dan melemparkan mantel indah yang dipakainya

Tubuhnya berkelebat dan ia sudah berhadapan dengan Tan Sun dari Kim Eng

"Orang-orang sombong!" bentaknya sambil menudingkan telunjuknya

"Kalian agaknya sengaja hendak membikin ribut di sini ! Aku Ciu Lian Hwa boleh jadi bukan orang yang terlalu tinggi ilmu silatnya sehingga tidak perlu disohorkan, akan tetapi jangan kira aku takut kalau hanya menghadapi tantangan kalian!!" Tan Sun dan Kim Eng merasa girang sekali melihat pancingan mereka berhasil

Tepat seperti dugaan Cin Han, memang Kim Eng hendak melampiaskan dendamnya dengan cara membikin malu keluarga Ciu di depan umum

Kalau saja ia mampu mengalahkan dua orang yang dirayakan pertunangannya itu, dan dengan demikian merendahkan nama besar musuh besarnya, ia sudah akan merasa puas juga! "Suheng, biarlah aku menghadapinya," kata Kim Eng kepada suhengnya melihat majunya Lian Hwa

Tan Sun mengangguk dan diapun mengundurkan diri, siap untuk melindungi sumoinya kalau ada bahaya mengancam

Melihat puterinya maju, tentu saja Ciu Tai-jin menjadi khawatir dan dia sudah memberi isyarat kepada komandan pengawal

Belasan orang pengawal, dengan senjata di tangan, sudah maju hendak menangkap Tan Sun dan Kim Eng

Melihat ini, Lian Hwa berseru nyaring kepada pengawal

"Para pengawal mundur! Jangan mencampuri urusan ini, hanya akan membikin malu saja kepada kami!!" Tepat seperti yang sudah diperhitungkan oleh Tan Sun dan Kim Eng, gadis yang merasa memiliki ilmu silat tinggi ini, tentu saja merasa malu melihat pasukan pengawal hendak melindunginya

"Bagus, kiranya nona Ciu memang memiliki kegagahan," kata Kim Eng, akan tetapi pujian yang dilakukan dengan senyum mengejek itu tentu saja bahkan membuat panas hati Lian Hwa

Para pengawal mundur kembali oleh bentakan Lian Hwa, bahkan Ciu Tai-jin juga memandang bingung, tidak berani memaksa para pengawal karena diapun mengenal watak keras puterinya

"Tidak perlu banyak cakap lagi! Engkau tadi menantangku, nah, aku sudah maju dan bersiaplah untuk menandingiku !" kata Ciu Lian Hwa dan iapun mengeluarkan seruan keras sebagai tanda bahwa ia sudah mulai menyerang

Serangannya dahsyat karena begitu menyerang, Lian Hwa sudah mempergunakan ilmu silat Sin-eng-kun (Garuda Sakti) yang kini sudah dikuasainya dengan baik sekali

Dengan tangan kiri di pinggang, tangan kanan Lian Hwa memukul ke arah dada lawan, dengan gerakan lurus

Melihat hebatnya serangan ini, Kim Eng cepat mengelak sambil menangkis dari samping

"Plakk!" Pukulan tangan Lian Hwa berubah menjadi cengkeraman dan tangan itu diputar dengan kuatnya untuk menangkap pergelangan tangan lawan yang menangkis

Namun hal ini sudah diketahui lebih dulu oleh Kim Eng yang juga sudah cepat menarik kembali lengan yang menangkis sehingga lolos duri cengkeraman, bahkan iapun cepat membalas dengan tendangan kaki kirinya ke arah lutut lawan

Lian Hwa meloncat ke belakang menghindar, kemudian iapun menerjang lagi dengan sengit

Terjadilah perkelahian yang seru antara dua orang gadis itu

Keduanya memiliki gerakan yang sama ringan dan lincahnya, dan tubuh mereka berkelebatan, sukar diikuti dengan pandang mata biasa sehingga para tamu bersorak-sorak gembira, mengira bahwa dua orang itu memperlihatkan tontonan yang menarik

Sama sekali mereka tidak menduga bahwa perkelahian itu bukan sekedar demonstrasi belaka, melainkan telah menjadi suatu perkelahian yang sungguh-sungguh dan mati-matian

Cin Han yang kini menyelinap lebih dekat, memandang dengan hati gelisah

Dari gerakan mereka, dia tahu bahwa bagaimanapun juga, Lian Hwi masih kalah setingkat dibandingkan Kim Eng, terutama sekali kalah dalam hal tenaga sin-kang

Beberapa kali tubuh Lian Hwa tergetar kalau lengan mereka bertemu

dan Lian Han merasa khawatir sekali kalau kalau dalam kemarahannya, Kim Eng akan membunuh puteri pembesar itu

Agaknya, Cong Bu juga melihat bahwa tunangannya terdesak, maka diapun tidak dapat menahan kegelisahan dan kemarahannya

Sambil berseru marah diapun meloncat ke atas panggung untuk membantu sumoinya atau tunangannya, akau tetapi Tan Sun yang sudah siap sejak tadi menyambutnya

"Ah, sungguh baik sekali kalau mempelai pria juga memperlihatkan kelihaiannya!" katanya sambil menghadang

Para tamu bertepuk tangan semakin meriah dan mengira bahwa memang benar Kim Cong Bu hendak ikut memeriahkan suasana dengan memperlihatkan ilmu kepandaiannya

Cong Bu tidak banyak cakap lagi, langsung saja menerjang dan ditangkis oleh Tan Sun yang jauh lebih kuat darinya sehingga dalam beberapa belas jurus saja, Cong Bu juga terdesak bebat seperti keadaan sumoinya

Sementara itu, Kim-ciangkun sudah mengerahkan pasukan pengawal untuk mengepung tempat itu

Melihat ini, Cin Han maklum akan gawatnya keadaan yang berbalik mengancam keselamatan Kim Eng dan temannya, maka diapun cepat melompat ke tengah panggung sambil berseru, "Harap jangan berkelahi!" Dan tubuhnya bergerak ke sana-sini, menangkisi pukulan empat orang yang sedang bertempur itu

Lian Hwa dan Cong Bu yang memang sudah terdesak hebat tadi, begitu melihat munculnya seseorang yang melerai, tentu saja dapat bernapas lega dan merekapun berloncatan ke belakang sambil memandang kepada orang yang berani menghentikan pertandingan itu

Demikian pula Kim Eng dan Tan Sun, melihat munculnya orang yang dapat menangkisi pukulan-pukulan mereka, menghentikan serangan dan merekapun memandang dengan penuh perhatian, Tentu saja Lian Hwa dan Cong Bu terkejut bukan main ketika mengenal orang yang melerai itu adalah Cin Han

"Cin Han

Engkau

bagaimana berani menghentikan pertandingan ini ?" seru Lian Hwa, masih terheran-heran karena tadi ia melihat gerakan Cin Han demikian cepatnya ketika menengahi perkelahian itu

Cin Han memandang sambil tersenyum

"Ciu Siocia, engkau dan Kim Kongcu adalah calon-calon mempelai yang sedang dirayakan bari pertunangan kalian, sungguh tidak semestinya kalau turun tangan sendiri menghadapi pertandingan

Biarlah aku yang mewakili kalian untuk memeriahkan suasana yang menggembirakan ini

" "Tapi

tapi

mereka ini lihai sekali

,

!" seru Lian Hwa khawatir

"Aku tidak ingin kau wakili!!" kata Cong Bu tak senang

Biarpun dia tadi kewalahan dan munculnya pemuda ini telah menyelamatkannya dari kekalahan, namun dia tidak ingin pemuda ini muncul sebagai jagoan

"Maaf, Kim Kongcu, akan tetapi tuan rumahnya adalah keluarga Ciu dan aku mewakili keluarga Ciu

" Lian Hwa sudah menarik tangan tunangannya untuk diajak mundur dan duduk kembali di panggung kehormatan

Sementara itu, Kim Eng juga kaget bukan main melihat majunya Cin Han yang hendak mewakili keluarga musuhnya, Ia sudah tahu akan kelihaian Cin Han, maka tentu saja ia kaget bukan main

Di samping itu, juga perasaan hatinya tertusuk dan ia menjadi sedih melihat betapa pemuda yang amat dikaguminya itu kini membela musuhnya

Ia lalu menyentuh lengan Tan Sun

"Suheng, mari kita pergi saja!" ajaknya

"Engkau mundurlah, sumoi, biar kuhadapi wakil keluarga Ciu ini

Sobat, kau sambutlah seranganku !" Dan Tan Sun sudah menyerang dengan cepat dan kuat

Melihat suhengnya sudah bergerak menyerang, terpaksa Lian Hwa mundur ke bawah panggung

Cin Han menyambut serangan Tan Sun dengan mudah dan selama belasan jurus dia sengaja membiarkan lawan menyerangnya

bertubi-tubi tanpa membalas

Maksudnya agar lawan tahu bahwa dia mengalah

Posting Komentar