Warisan Jendral Gak Hui Chapter 72

NIC

"Hait!” terdengar Kiam Ciut terpekik perilahan dan keringat dingin membasahi tubuhnya. Punggung jubahnya terobek panjang.

"Houw!” terdengar serentak suara bersama dari para pendekar yang tengah menyaksikan pertempuran itu. Mereka terperanjat menyaksikan serangan tibatiba yang sangat cepat dan ternyata mengenai sasarannya itu Namun untung Kiam Ciu dapat terhindar dari kebinasaan itu.

Namun demikian Kiam Ciu terperanjat juga. Dibalik wajahnya yang pucat itu ter sungginglah senyuman.

"Hebat kau Kwi Ong!” seru Kiam Ciu memuji secara jujur.

"Kau tidak perlu memujiku, terimalah kematianmu dan selanjutnya aku akan menyapu bersih semua orang gagahnya bagian pertengahan !” seru Kwi Ong.

Dengan seruan sombong itu semua orang yang hadir ditempat pertempuran merasa gusar dan panas hati.

"Jangan kau takabur Kwi Ong! Semuanya itu belum tentu, kalau bukan aku, kaulah yang akan mengalami kebinasaan. Hanya itu pilihan bagi kita !” jawab Kiam Ciu dengan tersenyum tetapi kata-katanya tandas.

"Bedebah!” seru Kwi Ong.

Selesai dengan kata-kata itu maka Kwi Ong tampak telah menyerang dengan pedangnya. Serangan ttu bagaikan gelombang menerjang batu karang dan dahsyat sekali. Kiam Ciu menghadapi serangan Kwi Ong itu dengan tangan kosong. Dia telah mengerahkan Sinkang, Bo-kit-sin-kong dan mengembangkan jurus Pek-jit-huisat serta meloncat ke samping menghindari serangan Kwi Ong. Dengan memutar tubuh maka Kiam Ciu mengirimkan pukulan dengan jurus Kai-thian Pek-tee (membuka Langit membakar bumi) tangannya setengah mencengkeram kearah punggung Kwi Ong.

"Haya.” terdengar suara pekikan kaget dan tertahan dari mulut Kwi Ong.

Namun Kwi Ong dapat menghindari hantaman maut ajaran lembah Si-kok itu.

Dengan menjatuhkan tubuhnya Kwi Ong dapat terhindar dari kebinasaan kemudian melejit dan berdiri dengan sekaligus menyerang. Pedang Oey Liong Kiam terdengar berderu-deru menyeramkan suaranya. Angin yang ditimbulkan oleh permainan pedang itu telah mendesak Kiam Ciu.

Hingga beberapa langkah Kiam Ciu melangkah mundur. Ternyata dengan jurus melebur samudra itu Kwi Oag dapat menguasai lagi ketangguhan Sin kang, lwe-kang maupun gwakangnya. Terbukti saat itu Kiam Ciu terpaksa mundur karena desakan hawa yang ditimbulkan oleh pedang Oey Liong Kiam. Baru hawanya saja sudah mampu untuk mendesak lawan. Apalagi kehebatan babatan atau bacokan pedangnya. "Luar-biasa!” seru Kiam Ciu dalam hati.

Namun Kiam Ciu telah bertekad untuk membinasakan manusia keji dan berbahaya itu. Kwi Ong memang manusia yang paling berbahaya kalau dibiarkan terus merajalela. Kakek keji dari Biauw itu harus cepat-cepat dapat dibinasakan sebelum terlanjur membikin berantakan dan hancur manusia serta mencemarkan kalangan Kang-ouw.

"Hayo Kiam Ciu, mana ilmu pukulan bajamu !” tanya Kwi Ong dengan suara mengejek. "Jangan kau menepuk dada Kwi Ong! Kaupun belum tentu!” seru Kiam Ciu dengan suara pasti dan menyilangkan kedua belah lengannya didada.

Panas hati Kwi Ong, maka dengan serentak pula Kwi Ong telah meloncat dan menyerang dengan pedangnya. Pedang Oey Liong Kiam yang berhawa keras dan panas itu, seperti apa yang dimainkan oleh Kwi Ong pada saat itu. Pedang Oey Liong Kiam dapat dikendalikan seperti apa yang disalurkan oleh kehendak pemegangnya. Kalau orang itu mempunyai inti jiwa kejahatan maka pedang pusaka Naga Kuning itu akan bersifat ganas, seganas hati orang yang memegangnya. Kalau orang yang memegangnya adalah orang yang berjiwa bersih dan agung maka pedang itu akan berhawa sejuk walaupun dapat menggempur gunung. Kiam Ciu terlonjak melesat dua langkah dan menghindarkan serangan lawannya itu. Dengan sebuah tendangan samping dan hantaman geledek kearah pedang yang digenggam oleh Kwi Ong. Namun Kwi Ong dengan langkah surut selangkah dan memutar pedangnya kekanan tendangan Kiam Ciu melesat terhalau. Ketika Kiam Ciu terhuyung karena tendangannya menemui tempat kosong itu dengan cepat Kwi Ong menghantamkan sisi tapak tangan kiri ketengkuk Kiam Ciu. Kiam Ciu menyadari suatu kesalahan langkahnya dan langsung memutar tubuhnya dan tangan kanan bergerak menghantam lengas kiri Kwi Ong. Karena Kwi Ong sama sekali tidak menduga bahwa lawannya dapat berbuat begitu cepat dalam penangkisan serangannya itu. Maka dengan tidak terduga dia telah menjadi lengah.

"Plakkk!” terdengar suara dua kekuatan berbentur.

Punggung tapak tangan kanan Kiam Ciu menempel pada lengan kiri Kwi Ong.

Ternyata Kwi Ong mempunyai Sin-kang yang hebat juga.

Mereka beradu Sin-kang untuk sesaat itu hanya Kiam Ciu mengirimkan hantaman tapak tangan ke lambung Kwi Ong dangan cepat Kwi Ong sadar akan hal itu maka ketika tangan Kiam Ciu bergerak akan mengirimkan hantaman tapak tangan kelambungannya. Dengan cepat Kwi Ong meloncat surut dengan menghentakan tangan kiri.

Kiam Ciu mengejar dengan satu loncatan panjang. Namun Kwi Ong dengan tangkas telah memutar pedang dan memapaki serangan Kiam Ciu. Namun apa yang terjadi? Ternyata Kiam Ciu telah mengirimkan pukulan mematahkan baja kearab lengan Kwi Ong. "Haya! "terdengar seruan kaget Kwi Ong dan terlonjak kebelakang.

Namun Kiam Ciu mendesak terus dan mengirimkan tendangan beruntun silih berganti, hantaman dengan jurus Kai-thian-pik-tee. Begitulah Kwi Ong telah dibuat kalang kabut oleh Kiam Ciu karena ternyata pemuda itu telah dapat menguasai ilmu baru yang diterimanya dari nenek Si-kok.

"Bisa celaka aku kalau begini !” pikir Kwi Ong.

Tampak Kwi Ong telah melirik kearah sekitarnya, rupa-rupanya Kiam Ciu telah menduga dan memperhitungkan suatu kemungkinan. Maka dengan bergerak lebih cepat dan mengerahkan sin-kang dan dengan jurus Lui-sianglok-hwa (angin topan menghembus bunga) telah menghantam dada Kwi Ong.

Namun Kwi Ong telah berhasil memiringkan tubuh dan langsung mengirimkan tendangan samping kearah lambung Kiam Ciu.

Dengan hentakan kaki maka Kiam Ciu telah melentik dengan mengembangkan ilmu Cian-li-piauw-biauw. Menyaksikan kegesitan Kiam Ciu itu Kwi Ong jadi melompong dan pedang Oey Liong Kiam telah membacok batu besar yang tadi berada disisi Kiam Ciu. Batu itu hancur dan meledaklah suatu derakan keras dan batu itu berhamburan.

Tetapi dengan cepat dan tidak terduga Kiam Ciu telah meluncur turun sedangkan Kwi Ong masih dalam sikap membongkok dengan pedang masih dibawa hendak membacok. Tanpa dapat terduga Kiam Ciu telah mengirimkan tendangan kaki kanan jurus Liong-hong-hun-hui menyerang wajah Kwi Ong dengan cepat dan dahsyat.

Namun Kwi Ong dapat dengan cepat menggelundung menghindari serangan Kiam Ciu itu. Dengan mengandalkan ilmu trenggiling menggelundung, maka tubuh Kwi Ong dapat terluput dari kehancuran terkena hantaman dan tendangan Kiam Ciu. Namun Kiam Ciu telah mendepaknya dengan sebuah lompatan lebar. Semua orang yang berada ditempat itu berseru kaget. Saat itu Kiam Ciu telah bersikap menerkam tubuh Kwi Ong yang tergeletak ditanah.

Dengan cepat pula Kwi Ong telah menggerakan pedang Oey Liong Kiam tepat menikam perut Kiam Ciu yang tengah melayang akan menerkamnya.

Tetapi suatu yang tidak terduga telah terjadi. Ternyata Kiam Ciu telah menggunakan jurus Kai-thian-pik-tee (membuka langit membakar bumi) dimana tampaklah tangan kanan Kiam Ciu menghantam pedang Oey Liong Kiam dan tangan kiri menebak dada Kwi Ong. Gerakan itu begitu cepat bahkan tidak dapat diikuti dengan seksama oleh para Kang-ouw yang berada ditempat itu.

Namun Kun-si Mo-kun yang pernah berhadapan dengan nenek lembah Sikok itu dapat menduganya dan ketika Kiam Ciu meloncat diam-diam dada Kunsi Mo-kun telah berdebar hebat. Ingin dia menyaksikan lekas-lekas Kiam Ciu menyudahi pertempuran itu dengan Kwi Ong binasa.

"Auwww!” terdengar teriakan Kwi Ong.

Dengan secepat kilat Kiam Ciu telah meloncat menyambar pedang Oey Liong Kiam yang terpental melambung tinggi. Sedangkan Kwi Ong telah binasa dengan dada remuk dan mata terbeliak.

"Trang !” terdengar desiran angin laju dan logam tertimpuk.

Ketika Kiam Ciu telah meloncat hendak menyamber Oey Liong Kiam, tibatiba saja pedang itu telah meleset terkena timpukan batu kerikil. Namun Kiam Ciu dengan ilmu Cian-li-piauw-biauw berhasil mencandak pedang itu.

Namun bertepatan dengan itu telah melesat pula berdiri dihadapan Kiam Ciu yang telah kembali berdiri diatas tanah dengan Oey Liong Kiam tergenggam ditangan kanan. "Kiam Ciu, kau merasa dirimu jago ya? Kau harus binasa ditanganku!” bentak orang yang baru datang itu dengan rasa bengis.

Orang yang baru datang dan turut campur tangan di gelanggang pertempuran itu adalah seorang wanita yang berwajah cantik. Jelas kalau wanita itu adalah seorang jago silat yang berilmu tinggi juga. Karena memiliki tindak dan gerak yang sangat ringan dan ilmu meringankan tubuh yang sempurna.

Semua orang menebak-nebak tentang wanita cantik yang baru datang itu.

Posting Komentar