Si Rajawali Sakti Chapter 75

NIC

"Kalian berhentilah berkelahi!" Liu Cin dan Hui Lan hampir berbar Liu Cin menghadang di depan Bu Hoat sedangkan Hui Lan menghadang Lin. Terpaksa dua orang yang se bertanding itu menahan senjata masi masing dan berlompatan mundur.

Melihat dua orang yang tidak dike nya akan tetapi yang memiliki gera'

mi itu melerai. Kui Lin mengira bah mereka tentu merupakan teman-Mu si pembunuh. Maka ia cepat ber- * langkap mert* a' Mereka tentu ka-k si pembunuh ini!"

.'«rwira tadi cepat mengerahkan para ;urit untuk menyerang Bu Eng Hoat, Cin, dan Ong Hui Lan sehingga ter-hn tiga orang ini membela diri dan

gkisi senjata para perajurit yang un mengeroyok.

liu Eng Hoat sendiri tidak mengenal Hui Lan, akan tetapi begitu melihat Cin, dia segera teringat. Inilah pe-n fa yang dulu membela Ang Hwa < u, iblis betina pembunuh banyak pe-Kla itu ketika dia menyerangnya. Ten-saja dia merasa heran karena tadinya mengira bahwa tentu Liu Cin me-kan -seorang sesat pula maka memita iblis betina seperti Ang Hwa Niocu. kan tetapi mengapa sekarang muncul rrsarha seorang gadis cantik membela-

Karena Liu Cin dan Hui Lan tidak

bermaksud menentang para pera' maka mereka berdua hanya melindi diri saja. Akan tetapi segera lebih nyak perajurit datang mengepung, menuhi halaman hotel itu. Mereka tadinya menonton sudah bubar melar dan menjauhkan diri karena khawatir libat.

Tiba-tiba terdengar suara lem namun berpengaruh karena mengan getaran kuat. "Tahan semua senjata! Lin-moi, h kan perkelahian!!"

Mendengar suara Han Lin, Kui segera berhenti, memutar badan me dang kepada kakak angkatnya itu de cemberut.

"Lin-ko, engkau ini bagaimana Mengapa menahan kami menangkap pembunuh ini? Semestinya engkau m bantu kami menangkap mereka!!"

Sementara itu, melihat Han Lin, Cin dan Ong Hui Lan juga menjadi rang sekali. "Han Lin !" Mereka berseru den

berbareng. Hui Lan lalu mengham

n Lin dan berkata. "Han Lin, kami i.in pembunuh dan tidak melakukan Lihatan. Kami berdua hanya ingin me-bi dan mencegah orang ini disakiti m dibunuh karena menurut keterangan i Cin, orang ini tidak bersalah dan uin pembunuh."

"Bohong! Bu Eng Hoat ini jelas telah mbunuh Menteri Liong dan aku telah erl tugas oleh Pangeran Chou Kuang n untuk menangkapnya, tapi dihalangi i orang ini! Lin-ko, engkau harus mem-tuku menangkap mereka bertiga." "Nanti dulu, Lin-moi. Agaknya ada salah pahaman di sini. Suruh para pe-turit itu mundur dan mari kita semua uk ke ruangan rumah makan yang song itu untuk membicarakannya. Di na kita lihat, kalau memang ada yang salah baru ditangkap, dan sebagai ng gagah, yang merasa bersalah harus rani mempertanggung-ja wabkan per-uatannya!" Ucapan Han Lin yang lembut un tegas dan sikapnya yang halus itu dak ada yang membantah. Kui Lin me-yuruh perwira tadi menarik mundur pasukannya dan mereka berlima lalu masuki ruangan rumah makan yang kosong karena semua tamunya tadi larikan diri. Bahkan tidak ada sec pun pelayan tampak karena mereka mua juga pergi bersembunyi. M segera mengambil tempat duduk mei Hngi sebuah meja bundar yang kosong.

"Nah, sekarang mari kita bicara ngan sejujurnya. Lin-moi, engkau bercerita, mengapa engkau hendak nangkap saudara ini." Han Lin men kepada Bu Eng Hoat. Song Kui Lin cemberut, akan te ia bercerita juga. "Lin-ko, semua W tahu semalam telah terjadi peris yang menggemparkan, yaitu Menteri L yang bijaksana terbunuh dalam kaf gedungnya. Menurut penyelidikan, si p bunuh ketinggalan toyanya di dalam angan perpustakaan di mana Menteri Li terbunuh. Kemudian Pangeran Chou Ku Tian menerima surat pemberitahuan wa si pembunuh berada di kamar n lima di loteng hotel ini. Beliau mengui aku untuk menangkap si pembunuh. m aku datang si pembunuh Bu Eng bot ini, maka aku hendak menangkap-* akan tetapi dia melawan, maka kami

i kelahi."

"Hemmm, adikku. Boleh saja engkau ki n urigai orang, akan tetapi sebelum » nyatakan dia bersalah, engkau harus kin betul dan harus memberi kesem-tan kepadanya untuk membela diri. karang aku ingin bertanya kepadamu, )<< Eng Hoat, harap engkau sejujurnya i-nceritakan apakah engkau membunuh rnteri Liong dan apa alasanmu maka igkau pergi mengunjunginya dan toyamu le r tinggal di ruangan rumahnya?" katanya »-

Mendengar cerita gadis cantik manis Lmg galak itu, mengertilah Bu Eng Hoat Lihwa gadis itu memang benar utusan Tungeran Chou Kuang Tian dan memang" tidak dapat disalahkan kalau gadis itu merasa yakin bahwa dia pembunuhnya k rena memang toyanya tertinggal di tempat pembunuhan!

"Baik, aku akan bercerita sejujurnya.

Terserah kalian mau percaya ata tidak. Memang dunia ini aneh, terka cerita yang sesungguhnya tidak diperc orang seperti pernah kualami bebe waktu yang lalu," Bu Eng Hoat berhj sebentar memandang kepada Liu Cin. Cin tersenyum mengangguk maklum j rena dulu pun dia lebih percaya cerl Ang-hwa Niocu yang bohong dan jaT daripada cerita pemuda ini yang seba" nya. Bu Eng Hoat melanjutkan.

"Aku adalah seorang perantau y memenuhi perintah guruku untuk me tang kejahatan di dunia kangouw. Ket aku memasuki kota raja aku mendei? bahwa Menteri Kebudayaan Liong ada seorang pejabat tinggi yang lalim, koi^ suka menindas rakyat mengandalkan" kuasaannya, menumpuk kekayaan, meras rakyat dan mempermainkan bani anak gadis orang. Nah, mendengar j malam tadi aku sengaja mengunju gedungnya. Akan tetapi ketika aku mq intai di ruangan perpustakaan, aku lihat dia membaca kitab-kitab suci melihat kata-katanya sendiri, aku me l ragu karena ucapannya yang keluar lah ucapan seorang yang bijaksana, ntu saja aku tidak gegabah menyerang t.engejarnya. Namun dia lenyap dan aku pun terpaksa pulang ke kamar hotel ini dan merasa amat menyesal karena aku tidak mampu menyelamatkan Menteri

Liong. Nah, itulah ceritaku, terserj kalian mau percaya ataukah tidak." "Mana bisa percaya " Kui Lin

dak membantah akan tetapi Han mengangkat tangan menyuruh gadis diam. Kui Lin menutup mulutnya a tetapi masih cemberut sambil mengerl galak kepada Bu Eng Hoat.

"Nah, sekarang tiba giliran kalian, L Cin dan Hui Lan."

"Aku girang sekali dapat berte denganmu di sini, Han Lin. Akan tef biarlah dia yang bercerita karena a tadi hanya mengikuti Liu Cin untuk lerai perkelahian itu." kata Hui Lan.

Liu Cin bercerita. "Sebelumnya k ingin berterima* kasih padamu, Han Lf Kami telah menemui Thian te Siank dan berhasil mendapatkan petunjuk beliau. Terima kasih. Sekarang akan f Ceritakan tentang campur tangan kati tadi. Kami berdua kebetulan menye dua buah kamar di hotel L ok Koan i dan tadi kami mendengar ribut-r' Ketika kami keluar, kami melihat dara ini sedang dituduh sebagai pe

/ili dan hendak ditangkap. Aku pernah «t mu dengan dia, yaitu ketika dia be-npa waktu yang lalu menyerang Ang-V' Niocu dan hendak membunuh wanita li. Sayang sekrii ketika itu aku mem-i Ang-wa Niocu karena aku condong >fi bela seorang wanita yang hendak B»nnuh seorang pria. Akhirnya baru aku Btiihui bahwa wanita itulah yang jahat j saudara ini adalah seorang pendekar Kug menentang kejahatan. Maka, me-T>.»t dia dituduh sebagai penjahat dan Smbunuh, aku tidak percaya lalu meng->ik Hui Lan untuk melerai. Akan tetapi, ku i berdua yang hanya ingin melerai jangka penjahat pula lalu dikeroyok liukan."

"Habis, kalian melindungi tersangka mbunuh, tentu saja aku menjadi curi-i " kata Kui Lin yang masih cemberut irena Han Lin agaknya tidak mau memolanya.

"Lin-moi, tenang dan bersabarlah. ^ iri kita semua menghadap Pangeran hou Kuan Tian dan biarlah beliau yang memutuskan Saudara Bu Eng Hoat ini bersalah ataukah tidak."

"Bagus, kami berdua juga ingin kali menghadap Pangeran Chou Ki Tian karena ada hal-hal penting perlu kami laporkan kepada beliau." Liu Cin dan Hui Lan hanya mengan menyetujuinya.

"Mari, Saudara Bu, agaknya kita mua masih segolongan yang suka negakkan kebenaran dan keadilan, me tang kejahatan. Kalau merrang eng merasa tidak bersalah, tentu eng bersedia untuk menghadap Pangeran Kuang Tian yang bijaksana." kata Lin kepada Bu Eng Hoat.

"Tentu saja aku bersedia karena memang tidak merasa membunuh." ja Bu Eng Hoat dengan sikap gagah. Lin melirik padanya dan cemberut, tetapi Bu Eng Hoat yang mengang gadis ini lucu, tersenyum simpul.

Mereka berlima lalu meninggal tempat itu dan menuju ke istana. Kar mereka datang bersama Kui Lin y sudah dikenal baik para per ajun t pe< wal, maka mereka dapat masuk ta

ngan dan langsung menghadap Pa-At\ Chou Kuang Tian yang sudah 'unti untuk menerima mereka di rutan tamu yang luas. Sang pangeran flu saja sudah menerima laporan peria pembantunya tentang hasil penangan atas diri pemuda di Hotel Lok n yang disangka sebagai -pembunuh teri Liong itu. Dia hanya dilapori wa penangkapan itu tidak jadi ditakuti dan para pemuda perkasa itu meng-"kan perundingann yang tidak didengar-> orang lain.

Melihat Kui Lin datang berlima dan antara mereka terdapat pula Si Han n, Pangeran Chou Kuang Tian menjadi iung dan melihat pemuda yang sudah a kenal kelihaian dan kebijaksanaannya , hatinya merasa lega. Dengan singkat Kui Lin melaporkan ' yang terjadi ketika ia hendak me-kap Bu Eng Hoat «.ampai muncul Liu in dan Ong Hui Lan yang melerai, kemudian muncul pula Si Han Lin yang mghentikan pertempuran. Han Lin lalu memperkenalkan mereka

Posting Komentar