Seorang Tok-tong (Anak Beracun)! Dia sendiri hanya mempunyai seorang anak perempuan yang usianya juga masih kecil, kurang dari lima tahun
Kalau saja dia dapat mengambil Tok-tong ini sebagai anak, atau setidaknya sebagai murid
Akan digemble ngnya anak itu dan kelak pasti akan menjadi jagoan nomor satu di dunia
Jagoan yang akan le bih hebat dari pada dia sendiri, dan dalam waktu belasan tahun saja, mungkin anak ini yang akan dapat membuat cita-citanya te rwujud! Dan diapun sudah melihat ibu anak itu
Seorang wanita yang masih muda, berwajah cantik manis, bertubuh berisi dan indah
Kini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa wanita itu memiliki tingkat kepandaian silat yang hebat, sebanding dengan para pembantu utamanya kecuali Can Hong San
Ah, dia melihat keuntungan besar baginya
Dia sejak tadi mengikuti gerak-gerik kedua orang itu dan setiap saat siap untuk melindungi Lan Ci.! Kini Lan Ci kembali terdesak oleh serangan bertubi-tubi dari cambuk itu
Gan Lui yang maklum bahwa wanita ini sungguh tidak boleh dipandang ringan hanya ingat bahwa Pangeran Cian Bu Ong tak menghendaki dia membunuh wanita Itu
Dia mempercepat gerakan cambuknya dan kini ujung sembilan ekor cambuknya itu mematuk-matuk ke arah pakaian Lan Ci.!
Bret-bret-bret...
tar-tarr...
!
Mulailah pakaian wanita itu cabik-cabik tergigit ujung cambuk
Lan Ci berte riak marah, akan te tapi ia tidak berdaya menghadapi hujan le cutan sembilan ekor ujung cambuk itu
Ia seolah-olah ditelanjangi sedikit demi sedikit oleh cambuk itu dan mulai nampak pakaian dalamnya yang tipis berwarna merah muda
Bahkan bagian atas dadanya sudah nampak, dan ada bagian kulit tubuhnya yang babak belur! Tiba-tiba ada sebuah batu kerikil melayang dan mengenai tengkuk Thian Ki yang sedang rebah pingsan
Anak itu nampak te rkejut, bergerak dan bangkit duduk
Dia te rbelalak melihat ibunya dihajar cambuk oleh seorang laki-laki tinggi kurus muka kuning
Ibunya sudah hampir te lanjang
I buuu.....!
Dia meloncat bangun
Tentu saja Lan Ci te rkejut bukan main mendengar teriakan anaknya
Tanpa menoleh karena ia harus mengelak dan mencoba untuk menangkap ujung cambuk iapun berse ru
Thian Ki! Larilah....! Selamatkan dirimu
Lari......!
Akan tetapi Thian Ki sama sekali tidak lari keluar, bahkan lari menghampiri!
Engkau jahat! Engkau mencambuki ibuku.! Engkau jahat sekali! He ntikan serangan itu!
Tar-tarrr!
Ujung cambuk menyambar ke arah tubuh Thian Ki
Leher dan dada anak itu terkena cambuk, akan te tapi anak itu seperti tidak merasakan biarpun kulit lehernya berdarah
la menerjang te rus, berusaha untuk menangkap kaki Gan Lui
Anak Setan! Minggatlah!
Gan Lui berseru marah
Kalau dia menghendaki, tentu sekali pukul atau tendang dia akan dapat membunuh anak itu
Akan te tapi dia tidak berani melakukannya karena ingat akan ancaman Pangeran Cian Bu Ong
Kembali cambuknya meledak-Iedak, akan te tapi anak itu di bawah hujan cambuk, te tap saja menerjangnya
Dan ketika cambuknya menyambar ke arah anak itu, Lan Ci yang terbebas dari desakan cambuk, sudah mengirim pukulan- pukulan beracun! Gan Lui menjadi sibuk sekali
Dia mengelak dari hantaman Lan Ci, kemudian dengan cambuknya dia menahan serangan Lan Ci dan tangan kirinya menyambar dan menangkap kedua le ngan Thian Ki
Dia pikir bahwa anak itu agaknya memiliki pukulan beracun seperti ibunya
Kalau sudah ditangkap kedua le ngannya te ntu tidak akan mampu bergerak
Mudah menotoknya agar anak itu pingsan
Akan te tapi, begitu kedua le ngannya dicengkeram, Thian Ki yang hendak menolong ibunya itu menggigit tangan yang mencengkeramnya
Dengan sekuat tenaga, giginya menghunjam ke tangan yang amat kuat itu
Aughhh......!
Teriakan yang keluar dari kerongkongan Gan Lui seperti suara seekor binatang buas yang ketakutan
Dia memandang ke arah tangan yang te rgigit dan yang kini menjadi hitam hangus dan nyerinya sampai menusuk jantung
Dia terhuyung ke belakang dan kesempatan itu dipergunakan oleh Lan Ci untuk mengirim serangan kilat, pukulan maut ke arah dada lawan
Plakk.....!
Dan tubuh Gan Lui terjengkang, matanya mendelik dan dia te was seketika pada saat tubuhnya te rbanting ke atas lantai ruangan itu
Ulu hatinya terkena hantaman pukulan yang mengandung hawa beracun
Tanpa pukulan itupun dia akan mati dalam waktu cepat karena dari tangan yang te rgigit itu menjalar racun yang amat kuat, yang membuat seluruh jalan darahnya keracunan dan menghitam seperti hangus te rbakar
Thian Ki.....!
I bu......!
Mereka berangkulan dan Lan Ci menangis, te ringat akan suaminya yang tewas, juga menangis karena lega bahwa ia dan pute ranya terlepas dari ancaman bahaya yang mengerikan di tangan si tinggi kurus muka kuning itu
Akan tetapi pada saat itu terdengar suara gaduh dan agaknya banyak orang mengepung pondok itu
Lan Ci merangkul anaknya, dan melihat cambuk milik Gan Lui menggeletak di lantai, memungutnya, kemudian ia berbisik,
Thian Ki, agaknya masih banyak musuh di luar
Mari naik ke punggungku, kita harus lari dari tempat ini.
Thian Ki tidak membantah dan digendong di punggung ibunya
Kakinya menje pit pinggang, kedua le ngannya merangkul pundak dengan kuat
Lan Ci membawa cambuk itu dan melompat keluar
Benar saja, di luar terdapat belasan orang yang memegang bermacam senjata
Begitu ia tiba di luar, orang-orang itu berte riak-te riak dan mengepung lalu menyerang dengan ganas
Dan te rnyata bahwa mereka semua rata-rata memiIiki ilmu silat yang cukup kuat sehingga kepungan itu ketat dan tangguh, membuat ibu dan anak itu kembali terancam
Lan Ci mengamuk dengan cambuknya
Ia merasa canggung dan kaku karena keadaan pakaiannya yang sete ngah telanjang, padahal belasan orang pengeroyoknya itu semua adalah laki-laki
Juga senjata yang dipegangnya itu merupakan senjata yang asing baginya
Maka, ia hanya menggunakan cambuk itu untuk menangkis i hujan senjata
Diputarnya cambuk itu melindungi dirinya dan pute ranya, namun karena ia kurang mahir memainkan cambuk, dalam waktu sebentar saja pundak kirinya sudah te rcium ujung golok sehingga terluka
Pada saat itu, nampak bayangan berkelebat
Bagaikan seekor burung rajawaIi, bayangan ini menyambar-nyambar dan Lan Ci te rbelalak
De mikian hebat gerakan bayangan itu dan kemanapun dia menyambar, te ntu ada pengeroyok yang roboh dan dalam waktu singkat saja, belasan orang pengeroyok itu roboh semua dan te was seketika! Ketika bayangan itu berhenti bergerak, baru nampak je las oleh Lan Ci bahwa dia seorang pria yang bertubuh tinggi besar, bermuka merah, berje nggot panjang dan nampak gagah perkasa, juga penuh wibawa
Usianya sekitar limapuluh tahun dan pria itu berdiri memandang kepadanya sambil tersenyum
Dari gerakan tadi saja dan melihat akibatnya, Lan Ci maklum sepenuhnya bahwa ia berhadapan dengan seorang sakti
Orang ini dengan kedua tangan kosong te lah membunuh belasan orang bersenjata yang kuat
Dan iapun tahu bahwa tanpa pertolongan orang sakti ini, ia dan pute ranya tentu akan tewas dikeroyok
Maka, tanpa ragu lagi iapun melepaskan Thian Ki dari atas punggungnya dan mengajak pute ranya menjatuhkan diri berlutut di depan pria itu
Tai-hiap (pendekar besar) yang budiman
Saya Sim Lan Ci dan anak saya Coa Thian Ki menghaturkan te rima kasih atas pertolongan taihiap kepada kami......
Pada saat itu, terdengar suara gaduh yang datangnya dari arah barat, seperti suara banyak orang bersorak dan berte riak-teriak
Mendengar ini, orang gagah itu menanggalkan jubahnya yang le bar dan mempergunakan jubah itu untuk menyelimuti tubuh Lan Ci yang setengah telanjang, kemudian dia memegang tangan Lan Ci dan ditariknya bangkit berdiri
Sudah, tidak perlu banyak bicara, kita harus cepat pergi dari sini
Mari ikuti aku!
Dan pria tinggi besar yang gagah perkasa itu sudah meloncat ke arah barat darimana suara gaduh itu te rdengar
Lan Ci berterima kasih sekali karena kini tubuhnya te rtutup
Ia mengikatkan sabuk di luar jubah yang kebesaran itu, kemudian sambil menggandeng tangan Thian Ki dengan tangan kiri dan memegang cambuk di tangan kanan, iapun mengikuti orang tinggi besar itu dengan penuh kepercayaan
Siapakah pendekar yang gagah perkasa ini
Tentu saja Lan Ci sama sekali tidak pernah menduga bahwa orang itu bukan lain adalah Pangeran Cian Bu Ong sendiri! Ketika pangeran yang amat cerdik ini mendengar laporan Can Hong San te ntang ibu dan anak itu, hatinya te rtarik sekali dan setelah dia memeriksa tubuh Thian Ki dan melihat kecantikan Lan Ci, timbul suatu keinginan di hatinya untuk memiliki anak dan ibunya itu
Maka, melihat betapa gerakannya ini sudah gagal sehingga dia sekeluarga menjadi orang-orang buruan, diapun ingin mengubah keadaan itu dan memulai hidup baru yang lain sama sekali
Dia membebaskan Hong San, lalu menyuruh Gan Lui memperkosa Lan Ci yang sesungguhnya hanyalah merupakan ujian bagi ibu dan anak itu untuk meyakinkan hatinya
Juga diam-diam dialah yang menyuruh belasan orang pengikutnya untuk mengeroyok Lan Ci
Dia mengintai dan melihat betapa dugaannya memang benar
Wanita itu selain cantik menarik juga memiliki ilmu silat yang cukup timggi dan boleh diandalkan, dan te rutama sekali Thian Ki sungguh membuat dia kagum dan girang
Anak itu benarbenar seorang Tok-tong, seorang anak beracun, yang sekali gigit saja membuat Gan Lui keracunan hebat! Ketika belasan orang-orangnya sendiri melakukan pengeroyokan te rhadap Lan Ci, dia lalu muncul dan membunuh mereka semua, sesuai dengan siasat yang sudah direncanakan sebelumnya
Menurut rencananya, setelah dia menolong ibu dan anak itu, tentu besar kemungkinan Lan Ci yang berhutang budi padanya akan menerima pinangannya untuk menjadi isteri ke dua