"Aku taat kepada Perdana Menteri berarti taat kepada pemerlntah. Kami bukan pemberontak melai nkan pejuang yang membela kepentingan. Kerajaan Sung."
"Akan tetapi mengapa bersekutu dengan orang Kin?" "Kerajaan Sung tidak memusuhi kerajaan Kin, melainkan ingin bersahabat, kita hanya mendukung politik yang digariskan oleh Kaisar! Tan Tiong Li, engkau lancang mencampuri urusan dalam perkumpulan kami!"
"Urusan dalam perkumpulan Ceng-liong-pang adalah urusan kita semua yang merasa sebagai pejuang yang hendak mengusir bangsa Kin dari tanah air Engkau telah berbalik haluan, mengubah pendirian tentu ada sebab tertentu. Apakah engkau dipaksa oleh Perdana Menteri Jin Kui, atau engkau telah makan suapan Bangsa Kin? Kenapa pula engkau membunuh dua orang sutemu yang hendak menyelidiki masalah perubahan sikapmu itu?"
Mendengar ini, Un Ci Siang yang tinggi besar itu telah menjadi marah dan tidak sabar lagi.
"Pang-cu, kalau bocah ini mengganggumu, biarkan aku yang mengusirnya untukmu!"
"Jangan usir, melainkan tangkap hid up atau mati karena dia seorang buronan pemerintah Sung!" kata Gui Kong Sek.
Tiong Li sudah mendengar dari orang-orang Ceng- liong-pang tadi bahwa tamu inipun utusan panglima Kin, maka dia memandang dengan mata bersinar.
"Engkau seorang perwira Kin, musuh besar kami!
Engkaulah yang harus menyerah kepada kami!"
Si tinggi besar itu sudah mencabut sebatang golok yang besar dan mengkilap tajam, membentak,
"Pemberontak laknat, kematian sudah di depan mata, jangan banyak mulut tagi!" Dan diapun sudah menyerang dengan goloknya. Serangannya dahsyat sekali karena memang raksasa ini memiliki tenaga yang besar . Tiong Li mengelak dan membalas dengan tendangan yang juga dapat dielakkan lawan.Ternyata raksasa itu adalah seorang jagoan dari Kin, memiliki ilmu siat yang cukup tangguh. Akan tetapi lawannya adalah Tio ng Li, seorang pemuda yang telah memiliki kesaktian, maka biarpun hanya bertangan kosong, Tiong Li sama sekali tidak terdesak, bahkan ketika dia memainkan ilmu silat Ngo-heng Lian-hoan-kun, si raksasa menjadi repot sekali harus mengelak ke sana sini.
Pertandi ngan seru itu menjadi perhatian semua anggauta Ceng-lio ng-pang dan meli hat betapa tamunya belum juga berhasil merobohkan Tiong Li, mendadak Gui Kong Seng mengeluarkan teriakan nyaring dan dia sudah melompat ke depan menggunakan pedangnya untuk mengeroyok!
Pada saat itulah para murid dan anggauta Ce ng-lio ng-pang memandang heran. Mereka sama sekali tidak mengenal ilmu pedang yang dimainkan ketua merekа! Bukan ilmu pedang dari Ceng-Iiong-pang yang dimainkan ketua itu, melai nkan ilmu pedang yang asing sama sekali bagi para murid Ceng-Iiong-pang, namun harus diakui bahwa ilmu pedang itupun dahsyat sekali! .
Biarpun dikeroyok dua oleh orang yang bergolok dan berpedang sedangkan dia sendiri bertangan kosong, namun sama sekali Tiong Li tidak pernah terdesak. Memang kedua orang lawannya memainkan pedang dan golok dengan dahsyat dan cepat, membentuk dua gulungan sinar yang melingkar-iingkar, namun tubuh Tiong Li seperti berubah menjadi bayangan yang berkelebatan di antara dua gulungan sinar itu.
Таk pernah golok dan pedang itu dapat mengenai tubuhnya dan ketika dia menggunakan ilmu pukulan Thai-lek Kim-kong-ji u, golok yang berada di tangan Un Ci Siang terlepas karena lengannya kena di hantam tenaga sakti itu sehingga tergetar hebat.
Di lain saat, ketika Tiong Li membalik untuk menghantam Gui Kong Sek, orang ini sudah meloncat ke belakang dan bersama tamunya dia melarikan diri ! Agaknya baik Un CI Siang maupun Gui Kong Sek mаklum bahwa mereka berdua tidak akan mampu menandingi Tiong LI, maka keduanya segera kabur cerai berai !.
"Jangan biarkan orang Kin itu lolos!" teriak Tiong LI kepada anak buah Ceng-liong-pang dan dia sendiri segera mengejar Gui Kong Seng. Orang-orang Ceng- liong-pang bagalkan baru sadar dari mimpi, Tadi mereka bengong dan terkagum-kagum meli hat betapa Tiong Li mampu menandi ngi pengeroyokan dua orang itu dan kini, meli hat Un Сi Siang melarikan diri, mereka segera beramai- ramai mengejar dan mengepung sambil me ngacung acungkan senjata untuk mengeroyok.
Un Ci Siang terkepung dan mengamuk dengan tangan kosong. Amukannya merobohkan sedikitnya lima orang anggauta Ceng-liong-pang, akan tetapi karena jumlah mereka amat banyak, akhirnya jagoan dari Kerajaan Kin itu jatuh juga menjadi korban puluhan senjata yang membuat tubuhnya hancur dan tewas. Setelah menewaskan Un Ci Siang, para anggauta Ceng-lio ng-pang itu lalu ikut mengejar ketua mereka sendiri yang dikejar oleh Tiong Li.
Dengan panik Gui Kong Sek lari ke gua di mana dia biasa bertapa. Akan tetapi Tiong Li tetap mengejarnya dan meli hat bahwa dia tidak dapat melepaskan diri dari pengejarnya, ketua Ceng-liong-pang ini lalu masuk ke dalam gua tempat dia biasa bertapa itu.
Gua itu besar dan gelap dan ketika tubuh ketua Ceng- liong-pang itu masuk ke dalamnya dia segera ditelan kegelapan gua itu. Dengan berani Tiong Li mengejar masuk dengan sikap hati-hati dan waspada sekali. Tiba- tiba dia mendengar desir angin dari depan dan sangat cepat tubuh nya mengelak ke samping. Tiga batang piauw (pisau terbang) meluncur lewat tubuhnya dan dia terus mengejar ke da1am.
Kiranya gua itu bukan hanya lebar, akan tetapi juga dalam dan merupakan semacam terowongan yang berlika-lik u. Di sebelah dalam keadaannya tidak segelap di bagian luar karena mendapat sorotan si nar dari atas, mungki n dari celah-celah di mana si nar matahari dapat masuk.
Ketika dia masuk terus akhirnya dia tiba di sebuah ruangan dan Tiong Li berhenti melangkah dan memandang dengan mata terbelalak. Dia melihat ketua Ceng-lio ng-pang yang tadi sudah berdiri didekat seorang laki-laki yang terbelenggu kaki tangannya sambil menodongkan pedangnya ke dada laki-lakl itu.
Dan laki-laki itu memiliki bentuk wajah yang serupa benar dengan ketua Ceng-liong-pang itu! Sekarang mengertilah Tiong Li. Ketua Ceng-liong-pang yang dikejarnya tadi adalah ketua yang palsu, sedangkan ketua aselinya menjadi menjadi orang tahanan di dalam gua ini, dibelenggu kaki tangannya! .
Pantas saja ketua Ceng-liong-pang membawa anak buahnya menyeleweng dan bersengkongkol dengan Perdana Menteri Jin Kui dan orang Kin, kiranya dia adalah ketua palsu! .
"Jangan mendekat, atau orang ini akan kubunuh lebi h dulu !" bentak ketua palsu itu.
"Hemm, biar engkau membunuhnya juga bagaimana engkau akan dapat lolos dari si ni? " Tiong Li balas menggertak. Diam-diam mendengar lapat-lapat suara para anggauta Ceng-liong-pang yang mengejar menuju tempat itu.
"Aku punya usul. Bagaimana kalau engkau membebaskan dia sedangkan aku membebaska nmu, membiarkan engkau keluar dari sini dan melarikan diri?"
Ketua palsu itu memang menghendaki demikian. "Bagaimana aku dapat percaya kepadamu?"
bentaknya.
"Aku Tan Tio ng LI bukan orang yang suka melanggar janji. Aku bersumpah tidak akan mengganggumu dan membiarkan engkau keluar dari sini kalau engkau membebaskan tawanan itu! Kalau engkau tidak percaya dan tidak mau, silakan lakukan ара saja akan tetapi jangan harap dapat lolos dari tanganku! "
Gertakan ini mengenal sasaran. "Baik, aku akan membebaskan dia dan minggirlah!"
Tiong Li minggir memberi Jalan kepada orang itu yang segera meloncat melewati Tio ng Li dan berlari keluar terowongan gua. Tio ng Li tidak memperdulikannya lagi karena dia percaya bahwa ketua palsu itu tentu akan bertemu dengan para anggauta Ceng-liong-pang yang melakukan pengejaran dan sudah tiba di depan gua!
Dia lalu meloncat ke dekat orang yang terbelenggu itu.
"Apakah engkau ini pangcu Gui Kong Sek yang aseli?"
Orang itu mengangguk lemah. "Benar, dan orang tadi adalah seorang kaki tangan Bangsa Kin yang menyamar sebagai diriku, ketika aku bersamadhi disini, tiba-tiba aku diserang dan ditotok sehi ngga tidak berdaya."
Tiong Li lalu membebaskan kaki tangan orang itu dan mengajaknya keluar. Mereka mendengarkan suara ribut- ribut di luar gua .
"Aku adalah ketua kalian! Kalian mau ара? Apakah hendak berkhia nat kepadaku? Apakah kalian semua minta mati?"
Tiba-tiba Gui Kong Sek yang aseli meloncat ke depan.
"Jangan percaya, dia pembohong. dan dia menyamar sebagai aku. Akulah Gui Kong Sek yang aseli, yang selama ini dia tahan, di dalam gua!"
Semua orang terkejut meli hat ada dua Gui Kong Sek, akan tetapi mereka semua percaya kepada Gui Kong Sek yang pakaiannya kumal dan kurus ini, maka segera mereka mengepung Gui Kong Sek yang palsu. Orang itu menggunakan pedangnya mengamuk, akan tetapi dia di keroyok dan kini Gui Kong Sek yang aseli juga sudah menerima sebatang pedang dari anak buahnya dan dengan sengit ikut menyerang.
Tiong Li hanya menonton saja. Dia sudah bersumpah tidak akan mengganggu Gui Kong Sek palsu itu, dan dia sudah memperhitungkan bahwa ketua palsu Itu tidak akan dapat meloloskan diri karena para anggauta Ceng- liong-pang sudah tlba di depan gua. Perhitungannya tepat sekali dan kini ketua palsu itu di keroyok oleh banyak sekali anggauta Ce ng-liong-pang yang membantu ketuanya yang aseli.
Biarpun ketua palsu itu cukup lihai, akan tetapi kini dia menghadapi ketua aseli yang juga hebat Ilmu pedangnya, ditambah lagi pengeroyokan puluhan orang anggauta Ceng-Iio ng-pang. Akhirnya diapun roboh dan menjadi sasaran puluhan batang senjata tajam sehi ngga tubuhnya hancur lebur.
Tiong Li hendak mencegah akan tetapi sudah terlambat. Dia hanya menyatakan penyesalannya kepada Gui Kong Sek ketua Ceng-liong-pang.
"Sayang sekali, kalau dia ditangkap hid up-hidup tentu kita dapat bertanya siapa dalang semua ini ? "
"Maafkan kami, taihiap. Kami tidak lagi dapat menahan kemarahan."
"Sudahlah, sekarang pangcu mempunyai tugas baru yang amat berat dan penting, yaitu membersihkan nama Ceng-lio ng-pang yang sudah terlanjur buruk di mata para pejuang."