Mestika Golok Naga Chapter 29

NIC

Baik pasukan Kerajaan Kin maupun pasukan Sung yang menganggap mereka itu pemberontak, mengalami kesulitan untuk membasmi kelompok ini, Setiap kali diserbu, ketompok ini cerai berai bersembunyi di pegunungan Ceng-lio ng-san, dan mengadakan perlawanan gerilya yang merugikan pasukan yang hendak membasmi mereka.

Gui Kong Sek adalah seorang ahli silat Butong-pai yang berkepandalan tinggi, juga berwatak gagah. Dalam waktu luang, kalau tidak ada pertempuran, dia bisa mengasingkan diri dalam sebuah gua untuk bersamadhi.

Kalau sudah berada di dalam gua itu tak seorangpun anak buah boleh mengganggunya, kecuali terjadi hal yang penting sekali dan dia dapat bertahan sampai beberapa hari bersamadhi di dalam gua itu.

Pada suatu hari Gui Kong Seng menyudahi samadhinya setelah lima hari berada di dalam gua, dan semua anggauta Ceng-liong-pang merasa heran melihat si kар ketua mereka begitu pendiam, tidak sepertl biasanya. Bahkan berhari hari ketua itu tidak pernah lagi mengadaka n pertemuan dengan para murid dan pembantunya untuk membicarakan рёrjangan.

Pada suatu hari sang ketua memanggil para murid dan pembantunya, dan dengan suara tenang dan berwibawa dia berkata kepada mereka, "Selama ini kita telah salah jalan. Dalam samadhik u aku merenungkan semua yang telah kita lakukan selama ini dan aku merasakan suatu kesalahan yang besar, Kita harus mencontoh mendiang Jenderal Gak Hui yang setia kepada kaisar sampai mati. Kita juga harus setia kepada pemerintah Sung dan kaisar, maka kita harus mencegah adanya pemberontakan terhadap Kerajaan Sung! Kita harus membantu kerajaan untuk membasmi para pemberontak!"

Tentu saja semua murid, dan sute dan pembantu menjadi heran sekali melihat perubahan ini. Sang Ketua yang hid up sebatang kara dan tidak berkeluarga itu kelihatan amat berubah!

"Akan tetapi, pangcu," kata seorang sutenya. "Apakah itu berarti bahwa kita tidak lagi memusuhi Bangsa Kin?"

"Semua tergantung keputusan pemerintah. Kalau Kerajaan Sung memusuhi Kin, kita juga harus memusuhi nya. Akan tetapi kalau Kerajaan Sung berdamai dengan Kin, kita tentu saja tidak boieh menentangnya. Pendcknya, kita harus bekerja untuk Kerajaan Sung dan tidak menentang politik dan pendiriannya!"

Dia lalu membubarkan pertemuan itu dan tentu saja keputusan ini amat menghebohkan para angguta Ceng- liong- pang. Selama ini perkumpulan itu disegani kawan dan lawan sebagai pejuang yang amat gigih, dan ki ni tahu-tahu ke tuanya membanting haluan ke arah yang ber lawanan ! .

Dan keheranan itu bertambah menjadi penasaran ketika dua pekan kemudian, perkumpulan itu menerima kunjungan tamu, yaitu para jagoan dari kota raja para pembantu Perdana Menteri Jin Kui yang membicarakan tentang pembasmia n para pemberontak!.

Hal ini tentu saja membuat para anggauta Ceng-liong- pang menjadi penasaran sekali, terutama dua orang sute dari Hui Kong Sek. Mereka merasa curiga dan hendak melakukan penyelidikan. Akan tetapi, pada malam hari itu, kedua orang sute ini kedapatan tewas di kamar sang ketua yang segera memanggil semua anggauta dan menunjuk mayat kedua orang sutenya sambil berkata,

"Lihat, mereka ini hendak berkhianat dan bermaksud membunuhku! Akan tetapi mereka tidak berhasil dan berbalik terbunuh olehku. Hendaknya mereka ini menjadi contoh kepada kalian. Siара yang hendak berkhianat akan mengalami nasib yang sama! Nah, siара lagi yang hendak membantah keputusanku bahwa mulai sekarang kita harus setia kepada Kerajaan Sung dan membasmi para pemberontak?"

Semua anggauta menjadi ketakutan dan tidak ada yang berani membantah, Bukan itu saja. Setelah Gui Kong Sek bersekutu dengan orang orang kepercayaan Menteri Jin Kui, mulai berdatangan utusan dari Kerajaan Kin!.

Dan berkat bantuan Gui Kong Sek, banyak kelompok pejuang yang dapat dibasmi. Sarang mereka diserbu atas petunjuk ketua Ceng- liong-pang itu, bahkan para anggauta Ceng-lio ng-pang dipaksa untuk ikut menyerbu .

Pada suatu hari, Tiong Li yang melakukan perjalanan untuk mencari puteri Sung Hiang Bwee, tibalah di daerah kekuasaan Ceng-liong-pang. Selagi dia berjalan seorang diri, kini dia tidak lagi menyamar sebagai pengemis sejak keluar dari kota raja, mendadak bermunculan duapuluh orang lebih yang menghadangnya. Tadinya dia mengira bahwa mereka adalah perampok- perampok, akan tetapi melihat pakaian mereka yang pantas, dia mengira mereka itu kelompok pejuang. Dengan tenang Tiong Li menghadapi seorang tinggi kurus yang agaknya menjadi pemimpin dari kelompok orang itu.

"Sobat-sobat sekalian,ada keperluan apakah anda sekalian menghadang perjalananku?"

Mendadak seorang di antara mereka berseru,

"Aku mengenal orang ini. Gambarnya terpampang di mana-mana. Dia adalah Tan Tiong Li, pemberontak yang melarikan puteri istana itu!"

"Tangkap dia!"

"Jangan sampai lolos pemberontak ini !"

Orang-orang itu berteriak-teriak dan menghunus senjata, mengepung Tio ng Li .

Tiong Li berusaha menyabarkan mereka,

"Kawan-kawan, harap jangan terburu nafsu. Memang benar aku bernama Tan Tiong Li dan memang benar gambarku terpampang di papan pengumuman di mana- mana, akan tetapi semua itu hanyalah fitnah belaka. Aku bukan seorang pemberontak dan aku sama sekali tidak menculik puteri Istana."

"Bohong !"

"Mana ada mali ng mengaku pencuri?" "Serang dia! Bunuh!"

Orang-orang itu sudah tidak terkendalikan lagi, beramai-ramai mereka menyerang Tiong Li. Pemuda itu mengelak dari semua serangan itu, tubuhnya berkelebatan dan begitu dia menggerakkan tangan kaki, para pengeroyok itu berpelantingan seperti daun-daun kering di terbangkan angi n!

Si Tinggi kurus sendiri menggunakan pedangnya menusuk dada Tiong Li, akan tetapi dengan mudah Tiong Li meloncat ke samping dan sebelum si kurus sempat menyerang lagi, sebuah totokan membuatnya roboh dengan lemas dan tidak dapat bangkit kembali.

Tiong Li terus mengamuk dan dalam waktu singkat semua orang yang berjumlah duapuluh tlga orang itu telah roboh semua! Dia memang tidak bermaksud membunuh, maka mereka itu hanya mengalami salah urat atau tertotok saja, tidak ada yang terluka berat ataupun tewas.

Tiong Li mendekati si tinggi kurus dan sekali tepuk dengan tangannya, dia membebaskan totokannya, lalu bertanya,

"Sebetulnya kalian siapakah dan mengapa memusuhik u ? Kulihat kalian bukan perampok."

Si tinggi kurus maklum ba hwa dia berhadapan dengan seorang pemuda yang memiliki kesaktian. "Kami adalah anggauta Ceng-lio ng-pang."

"Hemmm.. !" Tiong Li mengerutkan alisnya dengan heran. "Bukankah menurut pendengaranku Ceng-Iio ng- pang adalah sebuah perkumpulan para pejuang patriot yang menentang penjajah Kin? Kenapa menyerang aku yang difitnah oleh Perdana Menjeri Jin Kui?"

Si tinggi kurus itu menghela napas panjang,

"Ini semua atas perintah pang-cu. Entah ара yang terjadi, pangcu kami telah berubah sama sekali. Bukan saja berhubungan dengan para utusan Perdana Menteri Jin Kui, akan tetapi juga dengan utusan dari Kerajaan Kin!"

"Ah ...... !" Tio ng Li terkejut sekali. "Ара yang telah terjadi?"

Si tinggi kurus ini adalah seorang murid tertua dan dia sendiri sebenarnya tidak setuju dengan tindakan gurunya, ара lagi setelah kedua orang paman gurunya tewas oleh gurunya sendiri. Kini, bertemu dengan seorang pemuda sakti yang dimusuhi Perdana Menteri Jin Kui, timbul harapannya kalau-kalau pemuda ini dapat membongkar rahasia ара yang terkandung di balik perubahan sikар ketua mereka itu.

"Terjadi nya beberapa bulan yang lalu, Setelah keluar dari tempat samadhi nya, pangcu menjadi berubah sama sekali. Dia melarang kami melakukan gerakan menyerang pasukan Kin, bahkan tak lama kemudian dia menerima utusan dari Menteri Ji n Kui, dan utusan dari pasukan Kin. Dan kemudian dia bahkan memaksa kami untuk memusuhi para pejuang yang disebutnya sebagai pemberontak-pemberontak yang patut dibasmi."

"Ара alasannya?"

"Katanya kita harus mengikuti jejak mendiang Jenderal Gak Hui yang setia kepada kaisar sampai mati. Kita tidak boleh menentang kebijaksanaan Kaisar dan kalau Kaisar berbalik dengan penjajah Kin, kitapun harus mengikuti jejak Kaisar. Dengan sikapnya itu, dia membantu pasukan Sung untuk membasmi kaum pejuang. Hal ini amat mendukakan kami semua akan tetapi kami tidak berdaya, tai-hiap."

"Ah, sungguh mencuгigakan!" kata Tiong Li. "Mungki n ketua kalian itu di ancam dan dipaksa. Aku harus menyelidiki persoalan ini!" Si tinggi kurus itu menjatuhkan dirinya berlutut di depan kaki Tiong Li dan perbuatan ini diturut oleh semua anak buahnya.

"Kami akan merasa berterima kasih sekali kalau taihiap suka menyelidiki. Dua orang paman guru kami yang hendak menyelidiki masalah itu bahkan dibunuh sendiri oleh ketua kami."

"Jangan khawatir, aku akan menyelidikinya. Pasti ada sebabnya yang membuat ketua kalian berubah pendirian secara mendadak seperti itu. Nah, mari bawa aku menghadap dia !"

Duapuluh tiga orang itu lalu berramai-ramai mengantar Tiong Li ke sarang mereka. Kedatangan mereka disambut oleh para anggauta lainnya yang berjumlah kurang lebih duaratus orang itu, dan ketika mereka mendengar bahwa pemuda itu adalah Tan Tio ng Li yang di cari-cari oleh pemerintah, dan mendengar bahwa pemuda itu hendak menyelidiki sang ketua yang berubah pendirian, sebagian besar dari mereka merasa senang sekali. Ada memang beberapa orang di antara mereka yang berplhak ke pada sang ketua, akan tetapi. jumlah mereka tidak banyak dan mereka disuruh diam oleh para anggauta yang menghendaki agar Tiong Li menyelidiki perubahan sikар ketua mereka. Berbondong-bondong mereka lalu mengantar Tiong Li menghadap Gui Kong Sek, ketua mereka.

Gui Kong Sek sedang berbincang- bi ncang dengan seorang tamunya, yaitu utusan dari pasukan Kin yang datang ke mari n. Tamu ini adalah seorang utusan panglima Besar Wu Chu yang bernama Un Ci Siang, seorang bertubuh tinggi besar seperti raksasa dan nampaknya kuat sekal!. Begitu mendengar suara ribut-ribut di luar, ketua Ceng-lio ng-pang bersama tamunya lalu berlari keluar.

Mereka meli hat para angguta berbondong datang mengiringkan seorang pemuda tampan. Melihat pemuda ini, Gui Kong Sek terbelalak dan berteriak sambil menudingkan telunjuknya kepada Tiong Li.

"Dia pemberontak itu, penculik puteri kaisar! Tangkap dia!"

Akan tetapi anak buahnya tidak ada yang bergerak, dan Tio ng Li sambil tersenyum melangkah maju menghampiri Gui Kong Sek.

"Anak buahmu tidak akan menangkap aku, pangcu. Bahkan mereka mempercayaiku untuk bicara denganmu. Harap pangcu menjawab terus terang saja semua pertanyaanku."

Gui Kong Sek mengerutkan alisnya.

"Bicara denganmu? Bicara ара lagi !? Engkau seorang pemberontak laknat !"

"Aku bukan pemberontak dan bukan pula penculik puteri. Hal ini tentu engkau tahu benar kalau memang engkau telah bersekutu dengan Perdana Menteri Jin Kui. Pangcu, aku mewakli para anggauta Ceng-lio ng-pang untuk bertanya kepadamu. Kenapa engkau mengubah sikар mu sebagal seorang pejuang ? Engkau bersekutu dengan Perdana Menteri Jin Kui dan engkau berbaik dengan orang-orang Kin yang seharusnya kau musuhi. Ара artinya ini semua?"

Posting Komentar