terbakar isi hati dan kepalanya* ingga tidak mampu membalas ucapan : yang amat menghina itu. Ia sudah a g dengan pedangnya, menusuk arah dada yang mulai membusung itu. Tiiitttttl Nenek-nenek ini galak juga!" t» Kul Lin yang diam-diam terkejut «I melihat serangan yang demikian :» dan cepat, la melompat ke belati/ dan cepat menghunus pedangnya m\ dipakai sebagai sabuk. Dua orang tt(a yang sama- sama cantik ini segera ii g serang dan gerakan mereka yang roh dan ringan membuat tubuh mereka ubah menjadi bayang-bayang yang »ci muti dua gulungan sinar pedang h saling menekan dan saling menolak. Melihat Ang Hwa Niocu sudah saling ang dengan gadis remaja yang datang ^pnaki-maki tadi, Hong San Siansu berjala kepada Pangeran Chou Kuang Tian. Bnli» sekarang bersiaplah untuk mampus, hto Kuang Tlanl" Setelah berkata de-flan, Hong San Siansu menyerang lagi, Hbiiti oleh Kailon sehingga terpaksa ftwii Kuang Tian memutar tombaknya sambil mundur.
Akan tetapi tampak bayangan putih kelebat dan ade angin menyambar syat ke arah dua orang itu. Hong Siansu terkejut sekali karena samban angin itu membuat dia tertahan d tidak dapat maju. bahkan Kation samo terhuyung ke belakang! Ternyata di si telah berdiri seorang pemuda berpeki putih yang bukan lain .adalah Sn Eng- hiong Si Han Lin!
Hong San Siansu yang berpengalai tidak memandang rendah pemuda karena dari dorongannya yangrnendat kan aAgin dahsyat Itu saja membuat menyadari bahwa pemuda itu Materi orang yang amat tangguh. Dia tidak berpandang kata lagi karena kalbu gagal membunuh Pangeran Mahkota gagal pula membunuh Pangeran Kuang Tian, tentu dia akan mei teguran keras dari Pangeran C Heng yang kini berpangkat Jendei Maka dia segera menyerang Han dengan pedangnya yang dia lontarkan atas dan menggunakan kekuatan sit
|a» ik mengendalikan pedang rUi. Pedang U terbang dan berubah menjadi sinar Nrg menyambar ke arah leher Han Ht, Pemuda ini juga ptakium akan da laNun a serangan seorang lawan berat, «kik cepat bagaikan kilat tangannya BlWt mencabut Pek-ein-fcfam. Cahaya k.i berkelebat ketika dia menggunakan A-sin-kiam untuk cnembacok ke arah pn."K terbang itu sambil mengerahkan naga saktinya.
[ "Hyaaattttt.^.!" Dia berseru dan si mt putih padan?»?* menyambar ke arah ^wk kuning dari cedong terbang lawan.
fTra»dduw.P Pedang t«beng Mu pa-ea* aseajmdi dua dan jatuh ke atas tanah. pn.niB.Tg rnata Hbb% San Siansu terbela > - Pedangnya patah oleh pedang pemuda mil Hampir dia tidak dapat percaya dan dia
lihat betapa ^pemuda itu dengan tebangnya rocnyarutia)ian kembali pedang-iya. Gerakan ini memanaskan perutnya, las bahwa pemuda itu memandang |m dah dirinya. Setelah pedangnya di-Mn paten, pemuda itu agaknya merasa ♦ lak perlu menggunakan senjata iagj untuk melawan dia yang senjatanya s patah! Tentu saja sebagai seorang t besar dunia kangouw yang juga be dudukan sebagai Ketua Hong- sa p Hongsan Siansu Kwee Cin Lok r penasaran dan marah sekali. Masa tidak mampu menandingi seorang yang usianya baru dua puluh tahun dan yang pantas menjadi cucunya? A tetapi, dia juga ingin sekali menge siapa adanya pemuda ini.
"Bocah sombong, siapa e gka be melawan-aku Hongsan Siansu ketua san-pang?1 "Hongsan Siansu, namaku SI Han L Pergilah dan jak dua xang temj itu. Tidak pantas rasanya seorang y berjuluk Siansu sepertlmu menge o dan hendak membunuh orang!" kata ! Lin dengan tenang. Dia* memang t d tahu mengapa ada perk elahian di stt akan tetap! melihat ' jrang dlkero tentu saja dia dan Ku Lin turun ta membantu pihak yang e'lkeroyok kar mereka berdua melihat betapa para ngeroyok itu berusaha sungguh sungg
k membunuh orang yang dikeroyok. Lin tidak ingin membuat permusuh-ka dia mengalah dan hanya me-ruh mereka pergi.
Akan tetapi Hongsan Siansu sudah dapat mengendalikan dirinya lagi dikuasai oleh kemarahan karena asa dipandang remeh oleh pemuda san Itu.
'H iiiittt.MMr Dia berteriak lantang dengan kedua tangannya secara ber t an dia memukul dengan pukulan jauh Thai-tek-jiu Sebelum memu-lk n kedua telapak tangannya, dia tadi ggosok-gosok kedua telapak tangannya ifaiitngga tampak asap pengepul dan ter vMigar suara berkeritikan o susui m |At ya bunga apil Itulah ilmu pukular t»»-, lek-jiu (Pukulan Halilintar yang mhM ampuh.
| Han Lin memang sudah siap sejak kll. Dia maklum bahwa dia berhadapan K»igun seorang lawan tangguh, maka dia sikap hati-hati dan waspa a. Begit f\* hat kakek itu menggosok-gosok kedua [pak tangannya yang engelua kar bara api dan asap, dia pun mengetah* bahwa Hongsan Siansu memiliki pukulan yang berhawa panas melebihi dan kalau pukulan Itu mengenai tut yang tidak memiliki kekebalan yang kuat, kulit tubuh dapat hancur terki seperti terkena air mendidih. Dia cepat menyambut ttengei» kedua tangi nya didorongkan ke depan sambil hkan sin-kang yang berhawa dingin, Wuuuttttt.— wessssshhhhb.»..!** itu berkepanjangan seperti ba/a dlm< kan ke dalam air dan tampak dari kti tangan Hongsan Siansu mengebulkan nyak asap. Tadinya Hongsan Siansu yar ngm membuat ia wan roboh, menyerat sambil menerjang maju sehingga k< tangannya bertemu dengan kedua ti Han Lln. Akan tetapi akibatnya memt dia kaget setengah mati karena hai panas dari kedua telapak tangannya perti api yang disiram afr. Seluruh t« buhnya menggigil dan ketika Han i melepaskan tenaganya, barulah Hongsajj Siansu dapat menarik kembali k< tangannya yang tadi seolah melekat
Ulnpak tangan pemuda Itu. Dia terhu-Bto ke belakang dan segera melompat Nlindung di balik asap putih tebal.
[ Kini Han Lin yang tidak mempeduJi-mi< lawannya, cepat mengibaskan tangan ffc* ke arah Ang Hwa Niocu dan Kailon « membuat Kul Lln dan Pangeran ~ i K uang Tian terdesak. Sambaran u yang keluar dari kibasan tangannya pun terasa berat bagi Ang Hwa Niocu » Kailon sehingga mereka terdorong ke _ nkang. Mereka terkejut, apalagi met betapa Hongsan Siansu sudah melari-dlrl. Mereka juga segera berlompatan I mengejar ketua Hong-san-pang Itu. ngeran Chou Kuang Tian kini ber-Upan dengan Han Lin dan Kui Lin. memandang kagum sekali dan amat ukur karena dia tahu bahwa tanpa ya dua orang muda itu dia pasjr : akan mampu meloloskan diri dari man maut di tangan tiga orapg^yang alan tinggi itu. Majjaf biarpun seorang pangeran adik Kaisar, namun ran Chou Kuang Tian mendahului beri hormat dengan kedua tangan dirangkap di depan dada dan menjura*
"Terima kasih atas pertolongan wl (Anda berdua) yang menyelamat) saya dari tangan orang-orang jahat tad*
"Ah, tidak perlu berterima kasih pada kami, Sobat. Sudah menjadi wajiban kami untuk membantu oran4 orang yang terancam oleh orang-oraa? lahat. Akan tetapi mengapa engkau keroyok oleh dua orang sakti itu. 5iai kah engkau?" tanya Han Lin sambil mer amati wajah yang gagah dan pak yang terbuat dan sutera halus itu.
Tanpa ada nada membanggakan di Pangeran Chou K riang Tian menjawa' "Saya adalah Pangeran Chou K uang Tian.
Tentu saja Han Lin dan Kui Lin ter kejut bukan main. Bahkan Kui Lin cepat, berlutut di depan pangeran itu. "Aih, ampunkan saya, Pangeran, saya tidak nengenal Paduka sehingga bersikap kurang hormat."
"Pangeran? Sungguh» mengejutkan dapat berjumpa dengan Paduka di tempat ini." kata Han Lin sambil memberi hor mat dan membungkuk.
geran Chou Kuang Tian tertawa. , jangan bersikap berlebihan. Nona. utan seperti ini kita tidak perlu nakan banyak upacara peradatan.
siapakah kalian dua orang pen-muda yang lihai?"
mgeran, saya bernama Si Han Lm i adalah Song Kui Lin. Kebetulan kami dapat bertemu dengan Pa-sini karena sesungguhnya kami 'i ia juga sedang dalam perjalanan jfu ke kota raja dan hendak meng-Paduka."
Ah, benarkah? Kalian berdua hendak
ulku di kota raja?" "Benar, Pangeran. Sebetulnya, Adik ig Kui Lin inilah yang hendak meng-p Paduka dan saya hanya mengantar-ft-.i la membawa surat dari ayah tirinya Btuk disampaikan kepada Paduka." i "Ah, benarkah itu, Nona Song? Siapa-ih ayahmu dan di mana dia tinggal?"
"Ayah tiri saya bernama Kwa Siong w*\ dia menjadi perwira kepala keaman-n kota Cin-an, Pangeran."
Perwira Kwa Siong, kepala keamanan
Cln-an? Ahhh, ya, aku ingat dia engkau ini anaknya, Nona?"
HAnak tirinya. Pangeran. Per* ta K Siong seorang duda, ibuku seorang ja maka.— mereka eh» kini Pe Kwa menjadi ayah tiri saya.-Ini surat untuk Paduka."
Pangeran Chou K uang Tian meneri surat Ttu, membuka dan membaca Dia mengangguk-angguk dan alisnya kerut. "Hem m m, agaknya Perwira K Siong lebih tahu akan pengkhlnatan 3e derai Chou Ban Heng* Aku memang s dah curiga ketika melihat Hongtan Sur tadi karena dia adalah orang kepercayaa Jenderal Chou Ban Hengl Bagus sekal Ayahku menganjurkan agar engkau me bantu kami memperkuat Kerajaan *"" dari pemberontakan sisa-sisa orang y berniat mendirikan kembali Keraja Chou. Mari, engkau ikut denganku k istana, Song Kui Lin. Dan engkau g Si Han Lin. Aku menyeout nama kai begitu saja karena bagaimanapun jug kalian masih muda dan pantas menj anak atau keponakanku. Mari kita
l»«kat."