Manusia Aneh di Alas Pegunungan Chapter 10

Bagus kuda liar terlepas dari kekangan, tentu saja hebat! goda Li Pong dengan tertawa.

Li-sioksiok, biasanya kau sangat sayang padaku.

Aku hanya gunakan kesempatan ini untuk mencari pengalaman kangouw, maka terlambat pulang, kelak jika ketemu suhu, harap jangan kau laporkan! pinta si gadis.

Tak bisa , kata Li Pong sembari geleng2 kepalanya.

Masa kau suruh aku seorang tua yang menghina kaum muda, seorang yang tanpa sifat pribadi ketua cabang persilatan, supaya berdusta untukmu? Aii, Li-sioksiok ini.....

sahut Jun-yan sambil menjengkitkan mulut.

Li Pong menjadi geli melihat muka si gadis yang menyenangkan ini.

Jun-yan tahu kalau orang tua itu diam2 sudah berjanji, lalu ia menceritakan pengalamannya di Lo- seng-tian diatas Ciok-yong-hong itu.

Sambil mendengarkan cerita si gadis yang menarik itu, diam2 Li Pong memperhatikan orang aneh itu.

Ia lihat orang aneh itu berdiri menghadap kearah si gadis tanpa bergerak sedikitpun, se-akan2 sangat senang dan ketarik oleh setiap kata2 serta setiap suara ketawa si gadis.

Sesudah Jun-yan selesai menutur, lalu Li Pong berkata .

Kalau dia mahir ilmu silat cabang lain, itulah bukan soal, tapi kepandaian lip-te-seng-kin benar2 adalah ilmu tunggal Khong-tong-pay kami, darimana ia dapat mempelajarinya? Ahm.....

ia merenung sejenak, tiba2 dari pinggangnya ia lolos keluar sebilah golok yang bersinar hijau mengkilap.

Nyata itulah golok pusaka Pek-lin-sin-to kaum Khong-tong-pay.

Melihat Li Pong mendadak lolos senjata, sedang orang aneh itu juga rupanya sudah mendengar suara senjata tajam dicabut, maka agak terkejut dan terus mundur setengah langkah, kakinya berdiri kokoh dalam gaya miring, nyata itulah kuda2 yang kuat sekali untuk menghadapi segala kemungkinan.

Menyangka kedua orang bakal saling gebrak dan kasihan juga bila orang aneh yang cacat itu sampai terluka, maka cepat Jun-yan bertanya.

Li-sioksiok, apa yang hendak kau lakukan ? Aku hendak menjajal dia.

Kau bilang dia mahir ilmu lip-seng-kin , apakah ia juga pandai Liok-hap-to-hoat?! sahut Li Pong.

Lalu ia membentak ke arah si orang aneh.

Nah, sobat, sambutlah! Habis itu, sekali tangannya bergerak, tahu2 golok pusakanya itu tertimpuk kedepan membawa selarik sinar hijau yang menyilaukan ke-arah orang aneh itu.

Ternyata orang aneh itu sangat cekatan, sekali tangannya membalik, segera golok itu sudah kena dipegangnya.

Terkejut sekali Li Pong melihat cara si orang aneh itu menyambuti goloknya, tanpa terasa ia berseru memuji.

Kepandaianmu bagus! Awas serangan! Segera ia gunakan sarung goloknya sebagai senjata, terus dengan tipu Ci-gi-tong- lai atau hawa ungu datang dari timur, sarung goloknya membawa angin kencang terus menusuk kemuka si orang aneh.

Liok-hap-to-hoat dan Liok-hap-co-hoat dari Khong-tong-pay, kesemuanya mengambil atas gabungan langit bumi dan keempat penjuru yang diubah lagi, jadi langit dan bumi atau atas dan bawah ditambah empat penjuru yalah enam, maka disebut Liok-hap atau enam gabungan.

Ilmu golok dan pukulan itu sebenarnya masing-masing hanya terdiri dari enam jurus saja, yaitu dengan aksara langit, bumi, timur, barat, utara dan selatan, tapi diantara tiap-tiap jurus itu terkandung pula enam macam pecahan, dari tiap-tiap pecahan, ini juga mengambil kedudukan enam aksara seperti tersebut diatas, maka kalau dimainkan menjadi enam kali enam menjadi tiga puluh enam jurus.

Ilmu silat ini adalah kepandaian tunggal Khong-tong-pay yang tak diajarkan pada orang lain.

Begitulah Jun-yan melihat gerak serangan Li Pong itu dilontarkan sangat perlahan sekali, ia tak kenal tipu serangan macam apakah itu, juga tak tahu kemuzizatan yang terkandung dalam tipu ini, tapi bila ingat inilah kesempatan bagus untuk mencuri belajar Liok-hap-to-hoat, berkat otaknya yang tajam, segera ia perhatikan sungguh2 gerak geriknya Li Pong, ia ingat baik2.

Ia lihat ketika tusukan Li Pong itu dilontarkan, sarung golok yang dibuat senjata itu mendengung sekali terus ujungnya memutar hingga menjadi satu lingkaran kecil, kembali mendengung sekali terus menggores sebuah lingkaran besar, selesai dua lingkaran digores, ujung golok itu sudah mendekati muka si orang aneh.

Orang aneh itu masih berdiri tegak sambil memegangi Pek-lin-to yang dilemparkan Li Pong tadi, sama sekali tiada tanda2 hendak menangkis atau berkelit.

Hayo sambut! bentak Li Pong lagi sembari menggores lingkaran yang ketiga.

Dengan digoresnya tiga lingkaran sinar itu, ujung goloknya sudah tinggal beberapa senti saja didepan muka si orang aneh.

Karena itu, baru mendadak orang aneh itu geraki goloknya secepat kilat.

Herannya gerak tipunya ternyata sama dengan tipu serangan Li Pong, golok bersinar hijau yang menyilaukan itu segera melingkar menjadi satu bundaran, hebatnya lingkaran pertama ini sudah jauh lebih besar dari lingkaran ketiga yang digoreskan Li Pong tadi.

Dibawah sambaran sinar senjata itu, sarung golok Li Pong sudah terkurung didalamnya.

Melihat sekali bergerak, orang itu benar-benar melontarkan tipu Ci-gi-tong-lai , jurus pertama dari Liok-hap-to-hoat, bahkan tenaga dalam yang digunakannya terang diatas dirinya, tak nanti dibawahnya, keruan Li Pong terkejut, segera ia bermaksud menarik kembali sarung goloknya, tapi sudah tidak keburu lagi.

Tiba2 sinar hijau berkelebat, ilmu golok orang aneh itu sudah berubah, Pek-lin-to dibujurkan kesamping.

Li Pong adalah Ciangbunjin atau ketua Khong-tong-pay, sudah tentu ia kenal gerak tipu itu disebut Se-jut-ham-koan atau kebarat keluar benteng Ham.

Jika ia tidak mundur cepat saatnya, tapi tunggu sampai orang habis memainkan enam jurus hingga tiga puluh enam macam perubahan seluruhnya dilontarkan, maka pasti ia akan kewalahan menghadapinya.

Ia menjadi geregetan mengapa tadi terlalu pandang enteng lawannya dan menyerahkan golok pusaka kepadanya, kini ia sendiri hendak melepaskan diri dari rangsakan saja rasanya susah.

Mendadak ia kendorkan cekalannya, sarung goloknya terpaksa ia korbankan, ia ulurkan kedepan dan dilepaskan, berbareng orangnya terus melompat mundur.

Maka terlihatlah sinar golok gemerlapan, sarung golok itu tahu2 terkutung menjadi tujuh potong.

Nyata itulah tipu Lam-tau-liok-sing atau enam bintang dari langit selatan.

Tipu serangan ini biasanya sangat susah dimainkan, sebab harus sekali membacok beruntun-runtun menyendal enam kali, tapi dalam permainan orang aneh itu, tipu itu seperti sepele saja, jitu dan langgeng, sedikitpun tidak meleset, hingga sarung golok itu terbabat enam kali dan terkutung menjadi tujuh potong dan berserakan ditanah.

Sesudah Liok-hap-tong-cu Li Pong melompat pergi, kembali orang aneh itu berdiri kaku.

Saking herannya Jun-yan sampai ternganga, hingga lama baru ia buka suaranya .

Li-sioksiok, bagaimana ini ? Kau adalah Ciangbunjin Khong tong-pay, masa ilmu golokmu Liok-hap-to-hoat malah kalah sama dia? Bukan saja ilmu golokku kalah, bahkan tenaga dalam juga dia lebih menang , sahut Li Pong.

Umpamanya dia yang gunakan sarung golokku dan aku memegang Pek-lin-to, rasanya akupun bukan tandingannya! Bukankah kau saksikan tadi, begitu bergerak, jurus pertama saja sarung golokku sudah terkurung didalam sinar goloknya? Sungguh aneh! Orang ini pasti tokoh Khong-tong-pay, apakah mungkin masih angkatan tua dari golongan kami ? Sehabis berkata, segera ia gelengi kepala menjawab sendiri.

Tak mungkin, tak mungkin! Li-siok-siok, tak perlu kau terka tak keruan, sebab ilmu silat cabang lain, iapun sangat mahirnya! ujar Jun-yan.

Paling benar sekarang carilah akal untuk merebut kembali golok pusakamu itu dari tangannya! Benar juga pikir Li Pong, segera ia menubruk maju sambil julurkan tangannya yang merah itu untuk merebut goloknya, tapi sedikit orang aneh itu angkat lengannya, dengan jurus Thian-ho-to-kwa atau sungai langit gantung terbalik, satu jurus dari Liok-hap-to- hoat, terus hendak memotong pergelangan tangan Li Pong.

Keruan Li Pong menjadi terkejut, cepat ia tarik tangannya dan ganti jari tangan kiri diangkat buat menyerang kedua mata lawan, dan ketika orang aneh itu lintangkan goloknya hendak menangkis, Li Pong membarengi sekali gertak, tangan kanan secepat kilat hendak menangkap punggung golok.

Tipu serangan Li Pong ini disebut sam-sing-boan-ngoat atau tiga bintang mengelilingi bulan, ialah semacam ilmu kepandaian merebut senjata orang dengan tangan kosong, lebih dulu jari kiri mengarah mata lawan, disusul menggertak, berbareng tangan kanan merebut, tiga gerakan sekaligus dilontarkan.

Manusia Aneh Dialas Pegunungan Karya dari Gan K.l Dibawah permainan Liok- hap-tong-cu, tipu itu menjadi makin hebat.

Tapi hasilnya ternyata nihil, sebab orang aneh itu mendadak tekan goloknya kebawah sembari kepala mengegos, lalu tubuhnya terus meloncat keatas, dalam sekejap saja tipunya thian ho-to-kwa tadi sudah berganti menjadi te-lai-hong-seng atau bumi bergoncang menjangkitkan angin.

Dalam kagetnya Li Pong tak berani menyusul buat merebut senjata lagi, dengan masgul ia melompat mundur, ia termangu-mangu tak berdaya.

Disamping sana Jun-yan juga ikut kuatir bagi Li Pong, Pek-lin-to itu adalah golok pusaka kaum Khong-tong-pay yang hanya dibawa oleh ketuanya, malahan ada peraturan yang menentukan bahwa melihat golok itu seakan-akan melihat ketuanya, anak murid Khong-tong-pay sendiri tidak sedikit jumlahnya, golok pusaka itu mana boleh dihilangkan begitu saja? Tapi apa daya, kalau Li Pong sendiri tak mampu merebut kembali, apa lagi ia sendiri ? Hai, kau ini kenapa tidak kenal kebaikan , dalam gugupnya ia berseru, Orang meminjamkan golok padamu untuk menjajal ilmu goloknya, mengapa senjatanya malah kau kangkangi? Tiba-tiba mulut orang aneh itu menyengir, tapi karena wajahnya yang jelek dan bibirnya yang sudah cacat, maka nampaknya menjadi ngeri.

Menyusul ia angsurkan Pek-lin-to itu kepada Lou Jun-yan yang terperanjat sembari mundur selangkah, tapi kemudian dapat dilihatnya orang tak bermaksud jahat, segera ia tabahkan diri dan menanya.

Apakah kau hendak berikan golok ini padaku ? Orang aneh itu tertegun sejenak, lalu mengangguk.

Posting Komentar