Cinta Bernoda Darah Chapter 52

NIC

"Celaka, kenapa hatiku tertarik kepada bocah ini? Lebih celaka lagi. Dia menolak dan memaki-maki, keparat"

Di sebuah anak sungai yang jernih airnya dalam sebuah hutan, ia berhenti, menurunkan tubuh Bu Sin yang ia lempar ke atas rumput.

"Hei, Kanda Bu Sin, bagaimana sekarang? Maukah kau?"

"Tidak sudi dan jangan sebut aku Kanda, perempuan hina dan gila"

"Hi-hik, seperti Ayahnya"

Tiba-tiba rambutnya bergerak dan tahu-tahu tubuh Bu Sin sudah dilibat rambut, lalu tubuh pemuda itu terlempar ke dalam air di depan Siang-mou Sin-ni. Bu Sin gelagapan, akan tetapi tak mampu berenang karena kedua tangan dan kakinya dibelenggu rambut. Ia gelagapan dan minum air, sedangkan tubuhnya menggigil kedinginan. Siang-mou Sin-ni mengangkat muka pemuda itu ke atas air, tapi tubuhnya masih terendam.

"Jawab, mau tidak kau"

"Tidak sudi"

Bu Sin membentak. Dan kembali ia dilelapkan ke dalam air, berkali-kali sampai sukar bernapas dan perutnya kembung kemasukan banyak air.

"Apakah kau masih bandel tidak mau?"

Siang-mou Sin-ni kembali bertanya ketika muka pemuda itu diangkat agar dapat bernapas. Bu Sin tak dapat mengeluarkan suara lagi. Ia setengah pingsan, akan tetapi ia masih cukup kuat untuk menggeleng-geleng kepalanya tanda tidak sudi.

"Bandel"

Siang-mou Sin-ni berteriak marah dan melelapkan kepala Bu Sin sampai pemuda ini menjadi pingsan. Baru ia angkat tubuh itu ke atas daratan, memegangi punggungnya dan membalikkan kepala Bu Sin ke bawah, menepuk perutnya sehingga dari mulut pemuda itu keluar banyak air.

Posting Komentar