Tetapi Kiam Ciu lain halnya. Dia adalah seorang pemuda budiman dan pemberani serta cerdik. Maka segeralah dia memutar otak untuk mencari akal mengulur waktu dan kalau mungkin menjebak dan membinasakan Kwi Ong.
Maka segeralah dia berseru kepada Kwi Ong.
"Hey iblis jahanam! Kita telah bertemu lagi!” seru Kiam Ciu dengan nada kasar. "Ha ha-ha kau yang akan mati untuk yang pertama kali!” seru Kwi Ong sambil menuding kearah Kiam Ciu.
Namun pemuda itu tidak merasa gentar dia yakin bahwa Kwi Ong tidak bermain-main. Orang suku Biauw itu berbicara dengan bersungguh-sungguh.
Kemudian Kiam Ciu memandang ke arah orang-orang yang berada disekitarnya”
dengan suara lantang dan bersipat menghasut mereka.
"Kalian dalang di telaga Ang-tok-ouw untuk mencari kitab Pek-seng-ki-su bukan ? Padahal kalian tidak akan dapat menemukan letak penyimpanan kitab pusaka itu kalau kalian tidak mengetahui petanya! Peta Pek-seng itu kini berada ditangan Kwi Ong!” setu Kiam Ciu sambil menuding kearah Kwi Ong.
Bertepatan dengan kata-kata itu tiba-tiba di arena tampak berkelebat sebuah bayangan, kemudian disusul tampaknya seorang gadis berpakaian serba hijau.
Wanita muda itu segera berdiri dengan sikap angkuh dan memandang kearah segenap jago-jago silat yang rendah ditempat itu.
"Aku yakin bahwa kalian telah berada di tepian telaga Ang-tok-ouw ini dengan maksud untuk mencari kitab pusaka Pek-seng-ki-su. Akupun mempunyai maksud yang sama. Aku telah mendengar berita bahwa Peta Pek seng tidak dipegang oleh Gan Hua Liong lagi !” wanita muda yang berpakaian hijau itu berhenti sejenak dan memandang kearah mereka.
Namun Kiam Ciu segera menyahutinya.
"Betul peta Pek-seng itu sekarang berada ditangan Kwi Ong si jahanam itu !”
seru Kiam Ciu sambil menuding kearah Kwi Ong.
Orang-orang yang berada ditepian pantai tehga Ang-tok-ouw saling berpandangan kemudian memandang kearah Kwi Ong Mereka merasa khawatir kalau sampai orang kejam itu turun tangan dengan tiba-tiba.
Sebenarnya Kwi Ong telah banyak bertempur pada beberapa hari ini. Sejak berada di telaga Ang-tok-ouw dia telah banyak bertempur melawan orangorang lihay baik dari kalangan Ouw-ki-pang maupun orang-orang dari kalangan Kim-sai serta tokoh-tokoh kang-ouw lainnya. Anak buahnya yang terdiri dari orang-orang suku bangsa Biauw telah banyak yang luka-luka dan binasa. Pula telah dihempaskan oleh badai telaga Ang-tok-ouw sehabis melawan Shin Kai Lolo dan juga melawan Kun-si Mo-kun. Namun benar-benar tokoh dari suku bangsa Biauw ini memang berilmu tinggi dan kemauan keras.
Shin Kai Lolo tidak mampu untuk menghadapi Kwi Ong dan terpaksa dia harus dengan menggunakan siasat, kemudian Kun-si Mo-kun yang lihay itupun ternyata juga terpaksa harus menyingkir untuk menyelamatkan nyawanya.
Sekarang seorang wanita muda berpakaian hijau, tampaknya telah berkepandaian tinggi serta ingin merebut Peta Pek-seng itu dari tangan Kwi Ong.
Wanita itu maju dihadapan Kwi Ong dan menentangnya.
"Hey, orang biadab! Lebih baik kau serahkan Peta Pek-seng itu kepadaku, sebelum datang marahku dan kalau kau tidak ingin mati konyol!” seru wanita muda dan berpakaian hijau itu dengan sikap sombong.
Siapakah gerangan wanita muda atau paling tepatnya seorang gadis remaja yang baru berusia sekitar sembilan belas tahun itu? Lagi pula begitu berani menantang dan mencaci Kwi Ong.
Mendapat cacian dan tantangan itu Kwi Ong sangat bergusar hati. Kemudian dia menatap pandangan Kiam Ciu dia merasa telah diadu dombakan oleh Kiam Ciu. Maka kemarahan itu kini tampak telah dilontarkan kepada Tong Kiam Ciu.
Namun gadis remaja berpakaian hijau itu juga melihat Tong Kiam Ciu dia merasa dipermainkan oleh pemuda itu.
"Hei kau kut aku!” seru gadis itu sambil menggerakan jari kirinya mengisyaratkan kepada Kiam Ciu untuk datang padanya.
Namun pemuda itu merasa tersinggung dan panas hatinya diperlakukan sepeiti itu. Maka dia mengangkat wajahnya dan memandang wajah gadis itu.
"Mengapa aku harus turut denganmu ?” tanya Kiam Ciu.
Bersamaan dengan itu tiba-tiba Kwi Ong telah bergerak melawan Kiam Ciu dengan ilmu Hui-eng-liok-louw atau Burung elang menyambar kelinci serta tampak kelima jari -jarinya Kwi Ong terentang untuk mencengkeram dada Kiam Ciu. Tetapi gadis berpakian hijau itu dengan gerakan sebat pula telah mendorong bahu Kwi Ong hingga limbung dan menerjang tempat kosong terhuyung kesamping hampir jatuh. Semua yang berada di tempat itu telah menyaksikan kehebatan gerakan ginkang itu merasa kagum. Ternyata Kwi Ong dapat dipermainkan! Kwi Ong memutar tubuhnya dan meloncat lagi untuk menerkam Kiam Ciu.
Gerakannya itu begitu cepat dan disertai dengan tenaga penuh. Tetapi ternyata sekali lagi dia dibuat tidak mengerti. Karena ternyata gadis remaja itu dapat mendorong tubuh Kwi Ong lagi. Ternyata gadis itu dengan mempergunakan ilmu Hui-sing-cui-gwan atau bintang sapu mengejar bulan! Gerakannya sangat lincah dan cepat sekali. “ Hey, orang biadab! Serahkan lekas peta Pek-seng padaku!” bentak gadis itu dengan suara lantang kearah Kwi Ong.
Si iblis Kwi Ong orang yang telah mengagungkan kelihayannya. Dia bercitacita untuk menjagoi kalangan Kang-ouw. Kini dipermainkan oleh seorang gadis remaja berusia belasan tahun, hatinya panas dan gusar sekali. Maka dia sambil melototkan mata lalu membentak kearah gadis itu.
"Hey bocah kurang ajar! Apakah kau tidak mengenal ciriku, tuan besarmu ini? Akulah Kwi Ong siorang gagah dari suku bangsa Biauw !” seru Kwi Ong dengan sombong dan membusungkan dadanya.
"Kwi Ong? Kwi Ong ? Ah, aku belum pernah mendengar nama itu, apalagi mengenalnya, kukira nama tak berarti.. . “ sambung gadis iiu sambil kerutkan keningnya seolah-olah mengingat-ingat sesuatu.
'"Kurang ajar kau bocah ! Kau memang sengaja mempermainkan aku, awas rasakan pelajaranku!” tampaklah Kwi Ong akan meloncat menerkam gadis remaja itu, tetapi niatnya itu dengan tiba-tiba telah diubahnya.
Semua mata memandang kearah Kwi Ong bergantian memandang kearah gadis remaja itu kemudian memandang kearah Kiam Ciu. Tetapi Kwi Ong telah meloncat di tempat yang tinggi, kemudian berseru dengan suara yang lebih nyaring serta ramah kearah orang-orang yang berada ditempat itu.
"Kalian menginginkan Peta Pek-seng? Baiklah akan kuberikan pada kalian, supaya adilnya Peta itu akan kuperebutkan untuk kalian!” seru Kwi Ong.
Orang-orang yang berada ditempat itu masih belum paham dengan maksud kata-kata Kwi Ong itu. Mereka hanya memandangi wajah ketua suku bangsa Biuaw itu. Tampaklah Kwi Ong meloncat keatas cadas yang agak menjorok ketebing jurang. Dari ketinggian itu Kwi Ong berseru lagi.
"Kalau kalian memang ingin mendapatkan kitab Pek-seng-ki-su maka kalian harus mendapatkan peta Pek-seng terlebih dahulu, barulah kalian dapat menemukan tempat bersembunyinya kiiab itu! Nah inilah salah satu dari kertaskertas yang kutemukan dikantong Tong Kiam Ciu itu yang katanya adalah peta Pek-seng itu !” seru Kwi Ong.