Golok Sakti Chapter 88

NIC

ketika menyaksikan si nona berdiri menjublek. "Maaf Taysu, aku baru mau pergi dari sini, kalau Taysu suka bermurah hati untuk memberikan pemunah obat tidur bagi Ho Tiong Jong yang menjadi korban murid Taysu ialah Kong Ci suhu."

Tay Hong Hosiang kerutkan alisnya. "Oo, itu tidak apa, dalam tempo enam jam ia akan siuman sendirinya, obat itu tak membikin luka apa apa pada tubuhnya Tiong Jong."

sampai disini ia berkata, ia memikir pula bahwa benar obat itu akan membuat si korban siuman dengan sendirinya, akan tetapi tenaga si korban akan hilang dan kaki tangannya menjadi lumpuh, maka ia lalu menanya pada Ie Ya.

"Ya, nona Ie sebenarnya kau ini ada sangkut paut apa dengan Tiong Jong, karena kelihatannya kau sangat memperhatikan padanya?"

"Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan dia,"jawab Ie Ya agak kikuk, "Aku pernah bersumpah dengan Khu Pocu, bahwa aku tidak akan membuat nama jelek pada keluarga Khoe, tapi sekarang aku telah menolong Tiong Jong, bagaimana baiknya ya."

Tay Hong Hosiang heran. Sedang Kong Ci yang mendengarnya ketawa nyengir, pikirnya, "Hmmm.... sekarang kau kebingungan. Kau menolong Tiong Jong bukan tidak ada maksudnya, tentu kau menyintai dia."

Kemudian ia berkata pada gurunya "Suhu, perempuan ini sangat tidak hormat kepada kita, maka sebaiknya tecu memberi dia hajaran supaya dia tahu rasa"

"Oh, suhu jangan salah mengerti " Ie Ya buru-buru berkata pada Kong Cie.

"Aku terpaksa menolong dia karena tempo hari aku pernah ditangkap olehnya. Tiong Jong sangat gagah, aku tak dapat meIawannya. Maka itu waktu aku pernah bersumpah akan melindungi dirinya dalam sepanjang perjalanannya, asal dia mengampuni aku, Dia telah setuju, maka aku terpakea melindungi dia. Suhu tentu bisa menimbang, bahwa dalam kalangan Kang ouw bukankah aku si gagah dapat berkuasa atas si lemah? Aku memang ada orang dari Perserikatan Benteng (Perkampungan) ." Tay Hong Hosiang mendengar keterangannya Ie Ya telah kerutkan alisnya dan berpikir sejenak, kemudian berkata pada muridnya. "Hei Kong Goan, kau ambil itu obat bubuk Hoti hun-sau (obat mengembalikan jiwa), cepat cepat berikan kepada nona Ie."

Sambil menyuruh muridnya, ia berpaling kepada Ie Ya dan berkata.

"Nona Ie. obat bubukku itu meskipun tak dapat memunahkan sekaligus racun Liap hun hiong, karena obat pemunahnya yang aseli tapi boleh diharap dalam tempo satu tahun Ho Tiong Jong akan sembuh kembali seperti semula..."

Li-lo-sat Ie Ya kelihatan kurang puas. Tapi dalam hatinya pikir, lebih baik ia terima saat itu untuk membikin Tiong Jong mendusin dahulu, selanjutnya bagaimana nanti akan dipikirkan pula . Mengingat itu, maka ia tidak mengucapkan apa apa kepada Tay Hong Hosiang.

Hal mana membuat Kong Cie Hweshio menjadi sangat mendongkol hatinya ia lalu berkata pada gurunya, "Suhu, perempuan ini tidak mengenal aturan, sebetulnya kita tak

usah ambil perduli kepadanya, Masa dikasih bantuan tidak mengucapkan terima kasih, perempuan apa dia..."

Li-io sat Ie Ya mendelik matanya sejenak, tapi lantas putih kembali wajahnya yang ramai dengan senyuman.

Ie Ya sebagai Ketua dari golongan wanita Iblis, telah malang melintang di sekitar Sungai Kuning dengan tiada seorangpun yang berani membentur padanya.Begitu galak adanya ia, tapi dalam kelenteng ini ia dapat bersabar dan menyesuaikan diri, karena kekuatannya kalah jauh.

Cuma saja si ceriwis Kong Tie kelakuannya yang tengik membuat ia sebagai kepingin muntah, apalagi perkataannya yang paling belakangan membuat Ie Ya menjadi hilang sabar. Tampak ia tertawa manis sekali. Ie Ya sekali tertawa manis, artinya ia sudah marah, lebih manis lagi- tertawanya lebih meluap-luap amarahnya dan sedikit sekali orang yang tahu akan tabeatnya yang aneh ini.

Kong Cie yang melihat si nona cantik di-depannya ketawa manis, dikiranya takut padanya, maka lagaknya sudah menjadi-jadi saja tengiknya.

"Hm....". Ie Ya menggeram, "Perkataanmu benar-benar tidak ada sungkannya, kalau saja aku tidak memandang Lo taysu, malam ini aku sudah hajar kau sampai tahu rasa. Kau jangan keterlaluan ya "

"Memang kau tidak tahu aturan, siapa takut padamu?" Menantang Kong Tie dengan jumawa dan membawa aksinya yang tengik. Tay Hong Hosiang melihat muridnya ingin menempur si nona, tampak mengkerutkan alisnya. Pikir Ie Ya. "Mau apa ini si kepala gundul tua? Apa dia mau menangkap aku? Gelagat kelihatannya tidak menguntungkan"

Terus ia berkata pada Tay Hong Hosiang, "Taysu, hal bertanding sudah biasa dikalangan Kang ouw. Taysu juga jangan sungkan-sungkan terhadapku. Tapi- nah itu dia Kong Goan suhu datang membawa obat."

"Nona Ie. sebaiknya kau bertanding dulu memberi hajaran pada muridku, supaya dia tahu rasa, setelah ia babak belur kau barulah ia menerima obat, bagaimana?"

Li-lo sat lo Ya kerutkan alisnya yang lentik indah, cantik sekali rupanya saat itu.

Ia mana takuti Kong Tie Hwesio yang ceriwis, hatinya sudah benci, maka keelokan-nya makin menonjol saja. Ketawanya malah makin manis menarik hati.

"Terima kasih, Taysu," katanya dengan tersenyum, "atas perintah Taysu mana Ie Ya dapat menolak? Nah Kong Tie suhu, marilah apa kau sudah siap sedia?"

Kong Tie memang dari setadian sudah siap sedia, ia pikir, meskipun namanya Ie Ya sudah sangat tersohor, rasanya dia ungkulan menjatuhkannya, Nanti, setelah ia peroleh kemenangan barulah ia dapat mempengaruhi sinona jelita ini, Siapa tahu muslihatnya akan berhasil dan dapati sicantik, biarpun umurnya dipendeki beberapa tahun rasanya ia rela asal dapatkan Ie Ya yang menggiurkan segala-galanya.

"Aku sudah siap sejak tadi, nona. Silahkan." kata Kong Tie jumawa. Ie Ya tidak sabaran, lantas saja ia menyerang kearah bahunya lawan.

Tapi Kong Tie cukup gesit untuk menghindarkan diri, ia sebenarnya sudah belajar silat dua puluh tahun lamanya, makanya ia jadi sangat sombong.

Diantara muridnya Tay Hong Hosiang, ada tiga orang yang tersayang dan dapat pelajaran tinggi, yalah pertama Kong Ci, kedua Kong Tie dan ketiga Kong Goan. Antara tiga orang ini, adalah Kong Goan yang tertinggi kepandaiannya.

Kong Ci dan Kong Tie karena suka main perempuan dan main mabok-mabokan, maka tenaga dalamnya kurang sempurna.

Serangan susulan dari Ie Ya mengejutkan Kong Tie hingga ia mundur tiga tindak.

Tay Hong Hosiang marah melihat murid-nya keteter, ia sesalkan Sang muridnya tidak mau belajar dengan betul, sehingga serangan Ie Ya yang mudah saja ditangkisnya membuat ia mundur beberapa tindak.

Dalam bingungnya, Kong Tie dibikin terkejut ketika Ie Ya telah perlihatkan serangan dengan telapak "Api Setan," yang mengeluarkan sinar warna hijau, ia tidak berani menerjang bahaya, karena serangan dengan telapakan tangan hebat itu, bisa membuat jiwanya melayang menemui raja akherat, maka sambil menangkis ia sambil mundur hingga gurunya yang melihat kejadian itu menjadi sangat murka, wajahnya pucat seketika dua mencaci muridnya.

"Hei, Kong Tie, murid busuk. Kau lantaran malas belajar dan suka berfoya foya inilah hasilnya ketemu tandingan berat, Kau rasakan sendiri. Hmmm... sayang aku punya nama yang harum jatuh karena murid semacam kau yang tidak berguna ini." Kong Tie semakin bingung mendengar gurunya memaki kalang kabutan.

"Kong Tie." terdengar pula Tay Hong Hosiang memaki, "kali ini, kalau kau tidak mati, aku akan jebloskan dirimu kedalam tahanan Im mo tong untuk menemui suhengmu kau mengerti?"

Perkataannya sang guru bukannya membuat semangatnya terbangun. tapi ternyata ia berkelahi makin kacau. Tidak heran kalau ia kedesak terus-terusan oleh Ie Ya yang tidak mengasih kesempatan padanya .

Wajahnya Ie Ya sudah kelihatan pucat, karena menahan amarahnya pada lawannya yang jumawa dan ceriwis itu. Segera suatu pukulan kearah dada yang menentukan tak dapat di tangkis olen Kong Tie, ia merasakan dadanya sesak dan matanya berkunang-kunang. Hatinya ketakutan, karena

pikirnya ia sudah kena pukulan "Api Setan" dari telapakan tangannya Ie Ya.

Tanpa malu-malu ia telah menjerit. "Oh, suhu tolongilah jiwa murid mu akan melayang..." sambil sempoyongan memegangi dadanya yang barusan kena dihajar Ie Ya. Sang guru sama sekali tidak bergerak dari tempat berdirinya. Di lain pihak Ie Ya geli melihat lawannya menjerit minta tolong. Ia segera lompat mundur dan segera sudah berada ditempatnya Tay Hong Hosiang.

"Taysu," katanya, "maafkan Ie Ya kurang hormat membuat Kong Tie suhu barusan menjerit minta tolong."

Posting Komentar