satu demi satu. Tadi dalam perjal dia sudah mendengar pengakuan Bu Hoat bahwa dia adalah murid T Leng Losu.
"Pangeran, kami berlima sesunggfl masih orang-orang sealiran, karena antara guru- guru kami terdapat ja' persahabatan yang erat, bahkan guru kami semua merupakan pendu ker jaan baru Sung yang setia. Bu Hoat ini adalah murid Locianpwe Tj Leng Losu, seorang pendeta Lama . yang berilmu tinggi dan bijaksana. Liu ini adalah murid tunggal dari Ceng Hosiang, tokoh Siauwlimpai yang 1 Adapun Ong Hui Lan ini adalah Locianpwe Tiong Gi Cinjin datuk berjuluk Tung-kiam-ong (Raja P Timur) dan ia adalah puteri dari Kepala Kebudayaan Kerajaan Chou tinggal di Nan-king."
Pangeran Chou Kiiang Tian menjg guk-angguk senang. Tentu saja dia ngehal Ong Su, ayah dari Ong Hui L
Setelah Pangeran Chou mend kesaksian Bu Eng Hoat tentang £
pnhan atas diri Menteri Liong yang dia "ikan dan yang dia tidak mampu men-i I nya, pangeran itu mengerutkan
|»nya.
"Nanti dulu, Bu Eng Hoat. Menteri iig terkenal sebagai seorang pejabat tfgi yang bijaksana dan baik budi, titi pernah mengganggu rakyat, bahkan 11 dan tangannya selalu terbuka untuk antu rakyat. Dari mana engkau ndengar bahwa dia seorang pembesar lm yang pantas dibunuh?" Bu Eng Hoat menghela napas panjang, iya sendiri masih bingung, Pangeran. >gini ceritanya. Ketika saya memasuki ta raja, di jalan saya melihat seorang rwira dengan pasukannya menyiksa rong anak perempuan dan ayahnya ig dianggap menghalang jalan. Saya lu menghajar pasukan itu dan datang rang panglima yang baik hati. Dia ng memintakan maei dan dis mengajak ya naik ke dalam keretanya. Dari pem- iraannya, saya menilai bahwa dia se-g panglima yang bijaksana. Dialah .mg membentahu kepada saya bahwa banyak pejabat tinggi yang lalim di raja, di antaranya yang paling jahat lah Menteri Liong.
Karena itu, mengambil keputusan untuk me hajaran kepada Menteri Liong itu. A tetapi, ternyata sekarang bahwa Men Liong malah seorang pejabat tinggi bijaksana. Saya tidak tahu siapa bunuh yang amat lihai itu. Sungguh merasa menyesal telah percaya ke rangan panglima itu."
“Hemmm, ada satu hal yang kuan aneh dan sampai sekarang masih m bangkitkan kecurigaanku kepadamu, Eng Hoat. Engkau seorang perantau melihat keadaanmu engkau bukan seor yang kaya raya. Akan tetapi terny engkau dapat menyewa sebuah kamar loteng Hotel Lo Koan yang paling dan paling mahal di kota raja!" Wajah Bu Eng Hoat menjadi kemerajj an. Hatinya merasa mendongkol sel-kepada gadis yang galak itu, walaup wajahnya yang manis sejak semula arti menarik hatinya. "Panglima itu pula yang telah m wakan sebuah kamar untukku." "Siapakah panglima yang amat baik |l terhadapmu itu, akan tetapi yang C< er i t akan keterangan yang menyesat-j> tentang Me.ueri Liong?" "Namanya adalah Panglima Chou Ban
Mendengar disebutnya nama ini, Pa-rran Chou Kuang Tian tersenyum. Ih, pantas kalau begitu!" seru Song Kui u Juga Liu Cin dan Ong Hui Lan sair, pandang penuh arti. "Pangeran, Chou Ban Heng itu adalah «Tang yang merencanakan pemberontak-».
Kami yakin bahwa yang menyuruh nuh Menteri Liong dan para pejabat tg menjadi korban pembunuhan itu ikan lain adalah dia orangnya!"
Pangeran Chou Kuang Tian meng-«Kguk-angguk. "Bu Eng Hoat, jelas bah-i engkau telah dijebak agar engkaulah mg dituduh sebagai pembunuh yang lama ini kami cari- cari. Ketahuilah [k \ wa Panglima Chou Ban Heng itu diam i im mengusahakan pemberontakan dan la mendalangi pembunuhan-pembunuhan yang terjadi di antara para pejabat t gi di kota raja. Nah, sekarang kita] mua mengetahui bahwa kita merup segolongan orang yang menentang ? pemberontakan itu. Sekarang harap k Liu Cin dan Ong Hui Lan, menceritj pengalaman kalian yang berhubu dengan Pangeran Chou Ban Heng."
Ong Hui Lan menceritakan betapa diutus ayahnya, Ong Su, untuk emba Jenderal Chou Ban Heng. "Karena a dahulu merupakan Kepala Kebuday Kerajaan Chou, maka ayah mempun hubungan baik dengan Jenderal Chou £ Heng yang dahulu merupakan seor pangeran. Ayah saya tidak tahu ba Jenderal Chou Ban Heng berkhianat J hadap Kerajaan Sung dan hendak rr.e berontak, maka dia bukan saja menyur saya membantu, bahkan ayah mencr pula ketika Pangeran atau Jenderal C Ban Heng menjodohkan saya dengan teranya yang bernama Chou Kian Akan tetapi, setelah saya mengefc bahwa Jenderal Chou Ban Heng hen memberontak, apalagi setelah saya
frnal Chou Kian Ki sebagai seorang muda yang bertabiat kurang baik, saya k melarikan diri meninggalkan keluarga ju Ban Heng."
L lu Cin juga menceritakan pengala- innya. "Ketika saya bertemu dan Der- ma lan dengan Ang-hwa Niocu, saya Tipu dan mengira bahwa ia seorang
r wanita yang gagah dan baik. la
ng membawa saya pergi menghadap nderal Chou Ban Heng dan bekerja nya. Akan tetapi setelah berada di
ia, saya baru mengetahui bahwa Ang-
*a Niocu adalah seorang iblis betina
|nii bahwa keluarga jenderal itu bukan "mg baik-baik, maka saya lalu pergi icninggalkannya. Saya bertemu dengan ' a Ong Hui Lan dan bersama-sama pitmperdalam ilmu silat. Kami kembali m kota raja memang dengan niat me-