'Silakan Paduka perg*. ke istana ber-M Adik Kui Un, Pangeran. Saya sen-pi siap sedia membantu, akan tetapi iya ingin bebas dan akan tinggal di V*oh penginapan saja."
[ Pangeran Chou Kuang Tian maklum 14» watak para pendekar kangouw yarig mk suka terikat, maka ja menawarkan tatanya untuk ditunggangi Kui Lin. Dia »*tirl berjalan kaki ditemani Han Lin. ap ini saja membuat Han Lin dan M Ljn kagum sekali. Pangeran adik * wr ini benar-benar seorang yang bii 0isana dan sama teka)! tidak sombong, au mengalah kepada seorang wanita, enyuruh Kui Lin menunggangi kudanys sungkan dia sendiri malah berjalan akil
e&deral Chou Ban Heng tentu saja era mendengar betapa usahanya menyuruh bunuh Pangeran Mahkota meh] tiga orang sekutunya telah gagal, bahl| dua orang anggauta Hong-san-pang yi melaksanakan tugas pembunuhan itu «al tewas di tangan Pangeran Chou Ku* Tlaru Diam-diam dia telah mendenj berita ini dari gurunya, yaitu Hong* Siansu yang menceritakan betapa Hoi^ san Siansu, Kailon, dan Ang Hwa Ni < juga gagal membunuh Pangeran Cmt Kuang Tian karena munculnya Si Han LJ dan seorang gadis berjuluk Hek I Lihiej Peristiwa ini dengan sendirinya mau buat Jenderal Chou Ban Heng berhati hati dan dia memesan agar Horur»« Siansu jangan kembali ke kota raja ms lainkan siap di luar kota raya menur» gu perintah darinya. Demikian pul dengan Kailon dan Ang Hwa Niocu kai rena mereka telah dikenal oleh Pangerai Chou Kuang Tian sebagai tiga oran| yang menyuruh bunuh Pangeran Mahkota Thian Cu.
Akan tetapi kegagalan itu sama sekali tidak membuat Jenderal Chou Ban Heng gentar atau mundur. Dia tetap bersemai untuk menjatuhkan Kerajaan Sung baru berdiri selama sebelas tahun dan membangun kembali Kerajaan n yang telah jatuh. Cita-citanya un-merampas tahta kerajaan ini bukan Ikadar ambisi pribadi, melainkan terna sekail karena perasaan dendam ' hadap Kaisar Sung Thai Cu, kaisar krtama Kerajaan Sung. Kaisar Sung Thai K» dahulu adalah bernama Chou Kuang pin, masih semarga dengannya, karena merupakan keluarga jauh dari Kaisar Chou Ong. Chou Kuang Yin tadinya rang panglima yang kemudian membe tak, merampas tahta kerajaan, bahkan nggantl Dinasti Chou menjadi Dinasti fcVng. Padahal dia merupakan keponakan r marga dengan mendiang Kaisar Chou Ong. Jadi, sepantasnya dialah yang meng gantikan kaisar itu dan melanjutkan Di nasti Chou, Dendam inilah yang membuat Jenderal Chou Ban Heng bersemangat dan nekat untuk menggulingkan Kaisar Sung Thai Cu, bahkan membunuh Putera Mahkota Thian Cu yang kemudian gagal Itu.
Tentu saja Jenderal Chou Ban Hl-bukan hanya mengandalkan bdnKi Hongsan Siansu, Kailon, dan Ang H* Niocu untuk mencapai niatnya me* gulingkan Kaisar Sung Thal Cu. Dia sih mempunyai banyak pembantu pendukung yang lihai, di antaranya Kau lam Sinklam K wan In Su, !m Yang Tot dan terutama sekali puteranya sendu Chou Kian Ki yang kini memiliki k saktian melampaui tiga orang guru yaitu Hongsan Siansu, Kangtam Smkl dan lm Yang Tosu, setelah dia menerl gemblengan dari manusia sakti roendl Thian Beng Siansu. DI samping dua on. sakti dan terutama puteronya sendiri V Jenderal Chou Ban Heng masih mei. punya) belasan orang perwira y$rtg dtehuli merupakan bekas perwira Kerajaan Om dan dapat dibujukny untuk membangul kembali Kerajaan Chou dan memusu! kerafaan baru Sung Itu.
D) sini terbukti bahwa tidak ada $< suatu yang seluruhnya baik atau selufU nya buruk. Yang baik mendatangkan ya buruk, sebaliknya yang buruk mendatai
B* V B Mk. Sikap Chou Kuang Yin
.ih rlla menjadi kaisar pertama Di-Sung dengan nama Kaisar Sung Cu» adalah sikap lunak terhadap \ keluarga dan bangsawan Kerajaan Hal ini mungkin karena dia sendiri terhitung sanak keluarga Chou. Dia rima mereka yang menaluk, bahkan beri kedudukan terhormat kepada i pejabat tinggi Kerajaan Chou. n dia mengangkat Jenderal Chou Heng yang dahulu merupakan keluar dekat kaisar, menjadi Penasehat stan Perang dari Kerajaan Sung. lu, pada waktu Kerajaan Chou, dia h panglima yang bertugas di daerah itu mtu saja sikap Kaisar Sung Thai Cu mengandung maksud agar para bangsawan bekas pejabat tinggi Keraja^r"' Chou itu akan merasa senang dan/^tia kepada kerajaan baru Sung kareoa^ mereka sama sekali tidak dihukum atau dikucilkan, bahkan diberi pangkat dan kehormatan. Akan tetapi segi buruknya era muncul. Karena mereka itu berada di pihak kerayaan yang dikalal dan dijatuhkan, mereka masih dam kepada kerajaan baru dan seti mereka diberi kedudukan tinggi» Jusi mereka mendapatkan peluang untuk balas dendam mereka kepada pemer i an barui Kalau saja Kaisar Sung Thal tidak bersikap demikian, melainkan ( sikap keras kepada bekas para pe t tinggi Kerajaan Chou, kiranya mereka tidak mempunyai kesempatan uni menghimpun kekuatan karena gen mereka sedikit saja akan ketahuan mudah ditumpas!
Biarpun usahanya membunuh Pangei Mahkota gagal dan kini tidak ada sempatan lagi karena keamanan Pangei Mahkota dijaga kuat oleh Pangeran O K uang Tlan, namun Pangeran Chou Heng tidak mundur. Dengan kepandaii nya yang tinggi, kini bahkan Chou K K i sendiri diam-diam mengamuk dalam dua atau tiga hari sekali teni ada pejabat tinggi pemerintah yang sel kepada Kaisar Sung Thai Cu dibunuhnj Dia tidak meninggalkan bekas dan sai tinggi terbunuh di dalam kamar tanpa ada yang melihat siapa pem-hnyal Tentu saja bukan hanya dia k melakukan pembunuhan ini, melaln-juga Kanglam Sinkiam dan tm Yang let» yang keduanya setia kepada Keraja- Chou yang sudah jatuh. [ Kota raja menjadi gempar setelah ada kiasan orang pejabat tinggi tewas ter-II* n h dan tidak ada yang tahu ataumenduga siapa pelaku pembunuhan m.
Pangeran Chou K uang Tian tentu saja lidah menduga atau setidaknya dia curi-jVi terhadap Jenderal Chou Ban Heng. Akan tetapi tidak mungkin dia menuduh Ifcegitu saja tanpa ada buktinya Bahkan usaha Hongsan Siansu untuk membunuhnya Itu pun tidak dapat dia jadikan sebagal bukti terlibatnya Jenderal Chou I an Heng karena dari para penyel d knya dia mendengar bahwa kini Hongsan Slan-i tidak lagi berada di istana Jenderal hou Ban Heng. Pada suatu pagi yang cerah, seorang pemuda melangkah lebar memasuki pintu
gerbang kota raja bagian selatan, l muda itu berusia sekitar dua pulug tl tahun, bertubuh tinggi besar, pakaian', sederhana terbuat dari kain kasar kuat. Wajahnya jantan dan gagah dei sepasang mata yang membayangkan jujuran dan keberanian. Biarpun usk masih muda, namun pemuda itu ti malu atau ragu untuk berjalan sai membawa tongkat! Sebetulnya, tentu t dia tidak membutuhton bantuan tongl untuk berjalan* Langkahnya tegap lebar seperti seekor harimau. Yang bawanya rt* bukan sembarang tong*-metainfcar» sebatang toya yang men; senjata ajrkfelerfiya.
Tiba-tiba dia melihat orang-ori yang berlalu lalang di jalan raya minggir ke tepi jalan. Ternyata depan datang serombongan perajurit kuda, dipimpin oleh seorang perwira g; gah yang rnenunggang kuda paling depan Agaknya sang perwira ml bangga sekal menunggang kuda yang tinggi dan ' ngan pakaian gemerlapan dia merat seolah seorang panglima besar. Wajahnj
i senyum bangga melihat di kanan jalan orang-orang berdiri dan mc-\gnya dengan kagum. Pasukan itu I dari dua losin oran£ perajurit. I ba tiba) seorang gadis remaja merang jalan sambil membawa sebuah mang berisi telur. Agaknya ia ter hendak mengantarkan sekeran-telur itu kepada warung langganan-dan karena ada pasukan hendak le-ii, ia mendahului menyeberang. Karena NHisa-gesa Ini, dua butir telur meng-Mkng dan jatuh ke atas jalan. Gadis ftja itu terkejut dan otomatis ia ber- seolah hendak memungut dua >i lr telur. Tentu saja sia-sia karena Iur Itu telah pecah. Karena berjongkok Itu maka perwira g menunggang kuda paling depan tahu- [nhu telah berada di dekatnya. Kuda g ditunggangi perwira itu kaget dan meringkik sambil mengangkat kedua kaki pan ke atas. Hampir saja perwira itu i uh» akan tetapi oto segera dapat me-iHuasai dan menenangkan kudanya. Me» ah dia karena kalau sampai dia tadi
terjatuh, dia tentu akan menjadi tertawaan para penonton.
"Gadis >ahat Apa kau sudah gila Cambuknya melecut ke arah gadis i "Tar-tar.««l" Gadis remaja Itu menjerit, keran a Itu terlepas dari tangannya yang berdarah dan tentu saja beberapa pu' butir telur dalam keranjang itu semual
, "Hai, jangan pukul anakku ** terdeng seorang laki-laki setengah tua berlari depan kuda sang perwira dan menud ~ kan telunjuknya menegur perwira sambil merangkul putennya.
M ngglr kau. pengemis busuki" Per wira itu kini marah sekail dan kembar cambuknya meledak-ledak, kini tubuh muka petani Itu yang dijadikan sasar Petani Itu
mengaduh-aduh, akan te*. Sang Perwira melanjutkan lecutan ca buknya. "Pergi kailan!" bentaknya.
Tiba-tiba cambuknya yang melec Itu tertahan dan ketika dia memanda ternyata ujung cambuknya itu telah kap oleh seorang pemuda tinggi be-yang membawa tongkat. Pemuda llah yang segera menolong ayah dan K Itu dengan menangkap ujung cam-
*
Ba gsat, lepaskan cambukku!" Per a itu menarik-narik dengan sekuat hfwiga. Akan tetapi cambuknya tetap pt tahan oleh tangan yang kuat dari pmuda tinggi besar itu. "Paman, bawalah anakmu minggir, ar aku yang menghajar anjing ini!" tanya. Petani itu merangkul anaknya |V terseok-seok mereka melangkah ke ppl jalan raya. "Jahanam busuk, berani engkau me-kaki aku anjing? Engkau bosan hidup" t* r w ra Itu marah sekali dan kini denga pkuat tenaga dia menarik cambuknya. Tiba tiba pemuda itu melepas ujung cambuk dan mengarahkannya kepada muka I- wira itu. Syuuut p akkk Muka perwira itu hantam cambuknya sendiri sehingga hropak bilur
merah melintang di wajah-po. Orang-orang yang melihat ini rnen jadi geli dan mereka tertawa, blarj sambil menahan suara tawa mereka sih tampak mulut mereka terbuka menyeringai!
Perwira Itu bagaikan kesetanan. Sai bil memaki-maki, kembali cambut melecut ke arah kepala pemuda ' Ketenangan pemuda itu luar biasa seki Dia menanti sampai ujung cambuk menyambar dekat lalu tangan kiri yJ memegang tongkat dia angkat seni ujung cambuk perwira Itu mengenai toj dan melibat, kemudian tangan menjangkau ke depan, menangkap kt perwira itu dan sekali tarik dengan takan kuat tubuh perwira itu tertai jatuh dari atas kuda dan cambuknya y< melibat toya Juga telah dapat diramr. lepas dari tangannya* Sebelum tubul perwira Itu dapat bangkit kembali, muda Itu memegang gagang cambuk ngan tangan kanannya lalu dia mencai bukl perwira itu sambil 'berseru.
"ku untuk gadis remaja tadi.^. tj tar tam—. IH* Ujung cambuk melui dan merotak lengan baju berikut ku)
bmi sang perwira.
P'lni untuk ayah gadis tadi..... dada sehingga perwira berkaok-kaok kesakitan. Dan ini untuk pengganti telur-telur i % pecah..... tar-tar-tar-tan-r !" Baju Iwira itu robek-robek dan melihat v. knya darah berlepota di bajunya pot diketahui bahwa kulit tubuhnya ^iu pecah-pecah tersayat cambuki Kejadian itu berlangsung cepat sekali gg para perajurit hanya bengong, n tetapi kini melihat perwira mereka ' ul gan dan merlntlh-rintlh di atas >m)i, mereka segera maju menyerbu telah melompat turun oarl kuda mere* . Tanpa di komando mereka sudah meribut golok dan mengeroyok pemuda itu. Para penonton kini berlarian menjauhi, y t terlibat. Akan tetapi pemuda itu/ nya tersenyum dan setelah para p*> erbu dekat, dia mengamuk, menautkan cambuk perwira tadi m«»bagl-bagK^ i- tan. Ketika pengerowk«*/a semakin yak, dia melempar ^cambuknya dan memainkan toyanya yang berat itu ngan dahsyat. Ke manapun ujung t menyambar, tentu ada seorang penge yok terjungkal dengan tulang patah a muka bengkak matang birui