Naga Beracun Chapter 12

NIC

Kini mereka ragu-ragu, akan tetapi ketika melihat Kam Seng Hin roboh te was dan Poa Liu Hwa dilarikan orang, Siang Lee tidak dapat menahan dirinya lagi dan diapun maju mendekati tempat pertempuran

Aih, dia adalah jahanam itu ...

Tiba-tiba isterinya, Sim Lan Ci berseru kaget

Siang Lee memandang dan kini diapun mengenal Can Hong San

Peristiwa itu terjadi dua tahun yang lalu ketika Thian Ki berusia tiga tahun

Pada suatu malam, seorang Jai-hoa-cat (penjahat cabul) muncul dalam kamar mereka, dan penjahat itu lihai bukan main.! Mereka berdua mengeroyoknya dan tiba-tiba penjahat itu menangkap Thian Ki sebagai sandera, memaksa Sim Lan Ci untuk menotok roboh Coa Siang Lee, kemudian dengan mengancam nyawa Thian Ki penjahat itu memaksa Lan Ci untuk menyerah digaulinya! Pada saat yang amat berbahaya bagi kehormatan wanita itu muncul seorang pendekar sakti, yaitu Huang-ho Sin-liong (Naga Sakti Sungai Kuning) Si Han Beng sehingga perbuatan terkutuk itu dapat digagalkan dan penjahat itu melarikan diri, tidak kuat melawan Si Naga Sakti Sungai Kuning

Penjahat itu bukan lain adalah Can Hong San yang kini mereka hadapi!

Keparat, kiranya engkau jai-hoa-cat hina!

Siang Lee memaki dan diapun cepat maju menyerang bersama isterinya

Semenjak mereka mengambil keputusan untuk hidup sebagai petani dan tidak pernah mau melibatkan diri dalam perkelahian atau permusuhan, suami isteri ini tidak pernah membawa senjata, Sekarangpun mereka tidak bersenjata lagi

Padahal Lan Ci memiliki sebatang pedang pusaka yang bernama Cui-mo Hok-kiam (Pedang Hitam Pengejar I blis) dan biasanya dahulu ia membawa sekantung Toat-beng Tok-piauw (Piauw Beracun Pencabut Nyawa)

Akan tetapi sekarang, wanita itupun seperti suaminya hanya menyerang dengan tangan kosong

Biarpun demikian, ia memiliki Ban-tok Hwa-kun ( Silat Tangan Kosong Selaksa Racun) yang dipelajarinya dari ibunya, yaitu Ban-tok Mo-li, maka tentu saja serangannya hebat dan hawa pukulan tangannya mengandung racun

Juga Siang Lee menyerang dengan pukulan-pukulan ampuh

Pria ini, selain mewarisi ilmu-ilmu dari keluarganya, yaitu para pimpinan He k-houw-pang, juga pernah mempelajari banyak macam ilmu silat dari tokohtokoh kangouw, maka serangannya juga berbahaya sekali

Diam-diam Can Hong San terkejut melihat gerakan suami isteri itu

Dia mengingat-ingat, akan tetapi tidak mengenal mereka

Dan serangan mereka itu membuat dia tidak sempat untuk banyak mengingat lagi

Serangan mereka te rlalu berbahaya, maka diapun cepat mencabut pedangnya, diputar pedangnya itu untuk membela diri dan balas menyerang

Pedang dan sulingnya menyambar nyambar dan kini suami isteri itu yang te rdesak, walaupun tidak begitu mudah bagi Hong San untuk merobohkan mereka dalam waktu singkat seperti yang tadi dilakukan te rhadap lawannya

Gulana, jagoan peranakan Turki yang tinggi besar hitam, juga sejak tadi mengamuk dan sudah membunuh banyak lawan, ketika melihat betapa Can Hong San dikeroyok dua orang laki-laki dan perempuan yang lihai, segera membantu

Jagoan ini wataknya sombong, maka melihat bahwa biarpun lihai sekali, pria dan wanita yang mengeroyok rekannya itu bertangan kosong, dia lalu te rtawa dan menancapkan tongkat bajanya di atas tanah

Dia sudah melihat kecantikan Sim Lan Ci dan timbul niatnya untuk menangkap wanita cantik itu

Tadipun ia melihat bahwa seorang rekannya, Lie Koan Tek, telah menangkap dan melarikan seorang wanita cantik, maka timbul keinginannya untuk menangkap wanita yang kini mengeroyok Can Hong San itu

Sambil tertawa, bagaikan seekor binatang, dia menubruk dari belakang

Sim Lan Ci adalah puteri Ban-tok Mo-li, tingkat kepandaiannya bahkan lebih tinggi dibandingkan suaminya

Biarpun sudah bertahun-tahun ia tidak pernah berkelahi, namun gerakannya masih sigap dan pendengarannya masih tajam, mendengar gerakan dari belakang itu, padahal saat itu, suling di tangan Hong San sedang meluncur dan menotok ke arah dadanya

Ia cepat membalik, mengelak dari totokan suling sambil memutar tubuh dan lengan untuk menyambut serangan yang datang dari arah belakang itu

Akan tetapi, betapa kagetnya ketika kedua pergelangan tangannya ditangkap oleh dua buah tangan yang berjari panjang dan besar, kuat bukan main sehingga kedua pergelangan tangannya itu seolah dicengkeram je pitan besi! Dan Gulana menyeringai le bar karena kini dia mendapat kenyataan bahwa wanita yang ditangkapnya itu luar bias a cantiknya!

Heh-heh-heh, manis, marilah padaku.........hehheh!

Dan sambil masih mencengkeram kedua pergelangan tangan Lan Ci, dia membungkuk dengan maksud untuk mencium muka wanita itu

Kalau saja dahulu Lan Ci mempelajari ilmu-ilmu yang amat jahat dari ibunya sehingga bukan saja tangannya mengandung pukulan beracun, juga kuku, gigi dan ludahnya dapat menjadi senjata beracun, te ntu dalam keadaan te rtangkap kedua le ngannya itu ia masih dapat menyerang dengan ludah beracun

Akan te tapi Sim Lan Ci memang berbeda dengan ibunya

Biarpun ia mewarisi ilmuilmu ibunya, namun ia tidak pernah mau mempelajari ilmu yang keji itu

Kini, dicengkram kedua pergelangan tangannya, ia meronta-ronta dan mencoba untuk melepaskan diri dengan te ndangan

Akan tetapi raksasa hitam itu menariknya dekat sehingga tidak mungkin menendang, dan yang lebih mengerikan lagi karena raksasa itu mendekatkan mukanya dan mulut yang le bar itu seolah moncong harimau yang hendak menggigitnya! Lan Ci merasa ngeri sekali

Tiba-tiba terdengar teriakan seorang anak kecil

Lepaskan ibuku!

Anak itu adalah Coa Thian Ki! Tadi dia dan Kam Cin dipesan oleh orang tua mereka untuk berdiam saja di kamar dan tidak boleh keluar

Akan tetapi ketika mendengar suara perte mpuran semakin gaduh di luar, te rdengar te riakan-te riakan kesakitan, dua orang anak itu tak mampu lagi menahan diri untuk tidak luar

Mereka mengkhawatirkan orang tua masingmasing dan akhirnya, seperti dikomando saja, mereka bergandeng tangan untuk membesarkan hati dan berlari keluar dari rumah itu

Dan mereka melihat pemandangan yang mengerikan

Mayat berserakan, darah bergelimang di mana-mana dan mereka melihat empat orang yang mengamuk, membunuhi para anggota He k-houw-pang seperti empat ekor kucing mengamuk dan membunuh tikus-tikus yang mengeroyok mereka

Ketika Thian Ki melihat ibunya tak berdaya ditangkap oleh seorang raksasa hitam, dan ibunya meronta-ronta lemah, dia menjadi marah bukan main

Melupakan segala, kecuali hanya ingin menolong ibunya, Thian Ki lalu berlari dan berte riak,

Lepaskan ibuku!

dan diapun sudah meloncat ke arah punggung raksasa itu

Dia sendiri tidak tahu betapa gerakannya meloncat itu sungguh luar bias a sekali, cepat dan ringan

Hal ini merupakan suatu keanehan yang seringkali terjadi pada orang yang sedang takut atau sedang diancam bahaya

Dalam keadaan biasa, kiranya tidak mungkin sekali Ioncat anak itu dapat tiba di atas punggung Gulana yang tinggi itu

Dan karena dia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menolong ibunya, begitu tiba di punggung, Thian Ki menggunakan kedua le ngannya merangkul leher Gulana kemudian membuka mulutnya dan dia menggigit te ngkuk raksasa itu! Tiba-tiba saja sepasang mata yang besar dari raksasa Turki itu te rbelalak melotot le bar, cengkeraman kedua tangannya pada pergelangan tangan Sim Lan Ci te rlepas dan kini kedua tangannya yang membentuk cakar itu bergerak ke arah punggungnya sendiri, tentu saja dengan maksud untuk menyingkirkan mahluk yang menggigit tengkuknya dan yang membuat seluruh tubuhnya te rasa seperti dibakar itu

Akan tetapi, dia hanya mampu mengangkat kedua tangan ke atas dan sebelum cakar kedua tangan itu sempat menyentuh tubuh Thian Ki, Gulana sudah roboh te rsungkur ke depan

Biarpun tu buhnya kini sudah menjadi kaku, mukanya menjadi hangus seperti dibakar, dan tubuhnya rebah miring, namun Thian Ki masih berada di punggungnya, merangkul dan menggigit te ngkuk, seperti lintah yang menempel di tubuh yang gemuk dan banyak darahnya

Melihat betapa rekannya roboh dengan muka hangus, dan seorang anak laki-laki kecil masih melekat di punggung mayat Gulana dan menggigit te ngkuk raksasa itu, Thio Ki Lok terbelalak

Bekas kepala rampok ini selain ahli silat, juga ahli gulat Mongol

Dia lalu maju dan mencengkeram ke arah punggung Thian Ki

De mikian kuat cengkeramannya sehingga baju di punggung anak itu robek dan jari tangan si pendek gendut itu mencengkeram kulit punggung Thian Ki, lalu melemparkan anak itu sampai melayang sejauh enam meter! Akan tetapi, Thio Ki Lok mengeluarkan te riakan seperti seekor babi disembelih, matanya terbelalak memandang tangan kiri yang mencengkeram tadi

Tangan itu kini te lah hangus dan rasa nyeri menjalar dari tangan itu ke atas! Dia adalah seorang yang berpengalaman, maka tahulah dia bahwa entah bagaimana, tangannya itu te lah kena racun yang amat hebat seperti racun ular berbisa yang paling berbahaya, tanpa ragu-ragu lagi, tangan kanan yang memegang golok bergerak dan..........

crokkk!

dia telah membuntungi tangan kirinya sendiri sebatas pergelangan tangan! Akan tetapi, kembali dia meraung karena rasa nyeri itu telah menjalar ke le ngannya

Kembali goloknya bergerak dan kini dia membuntungi le ngan kirinya sampai sebatas siku! Darah muncrat dan darah ini menghitam

Namun usaha yang nekat ini terlambat

Thio Ki Lok melempar goloknya, jatuh terpelanting, bergulingan sambil meraung-raung dan tubuhnya berubah menghitam, diapun tewas seperti Gulana!

Thian Ki.....!

Sim Lan Ci menghampiri pute ranya yang kini terlempar dan terbanting

Pada saat itu, terdengar suara riuh rendah dan te mpat itu diserbu oleh pasukan pemerintah! Kiranya tadi ada seorang anggota He k-houw-pang yang lari melapor kepada pasukan keamanan yang kebetulan berada tidak jauh dari dusun Ta-buncung

Melihat ini, Can Hong San terkejut dan maklum bahwa sudah tiba saatnya ia dan teman-te mannya harus pergi, Lie Koan Tek sudah pergi melarikan seorang wanita

Thio Ki Lok dan Gulana telah te was secara aneh oleh seorang anak kecil

Kini hanya tinggal dia dan Gan Lui saja, dan dia harus mempertanggung-jawabkan kegagalan ini kepada Pangeran Cian Bu Ong! Maka, secepat kilat dia menggerakkan suling dan pedangnya, mengirim serangan dahsyat sekali kepada Coa Siang Lee

Serangan ini terlalu hebat bagi Siang Lee

Biarpun dia berusaha mengelak dengan loncatan ke belakang, namun te rlambat dan ujung pedang menusuk lehernya

Robohlah Siang Lee dan dia hanya sempat mengeluarkan keluhan menyebut nama Thian Ki

Posting Komentar