I bumu jahat sekali! Sudah menjadi nikouw masih mencelakai anak kita!
Kini Lan Ci yang merangkul suaminya
Tenanglah, koko
Dalam keadaan seperti ini kita harus tetap tenang agar dapat mencari jalan keluar yang tepat untuk anak kita.
Sejenak mereka berangkulan dan akhirnya Siang Lee dapat menenangkan hatinya
Ceritakan semua, apa akibatnya setelah anak kita menjadi Tok-tong,
kata Siang Lee dan suaranya mengandung kepahitan yang hebat
Anak satu-satunya, yang disayangnya dan yang diharapkan akan menjadi seorang anak yang jauh dari kekerasan dan ilmu silat, kini bahkan telah menjadi anak beracun yang berbahaya!
Thian Ki telah menjadi Tok-tong dan tidak ada obat yang dapat memulihkannya
Dia akan tumbuh dewasa secara normal
Akan tetapi tubuhnya te lah mengandung racun
Kalau dia tidak diberi tahu, tanpa disengaja dia bisa mengeluarkan hawa beracun, ludah beracun, bahkan pukulan tangannya dapat mengandung racun
Kita hanya dapat melatihnya agar dia dapat mengendalikan diri, mengendalikan hawa beracun di tubuhnya itu.
Apa tidak ada akibat lain
Benarkah tidak ada cara untuk menghilangkan racun itu?
Akibat yang amat menakutkan, kalau dia tahu akan kemampuan hebat dalam dirinya untuk merobohkan orang lain, kalau dia berambisi untuk menjadi jagoan, tentu dia akan mencelakai banyak orang
Dan ada satu cara untuk menghilangkan racun itu, akan tetapi..
Tidak ada tapi! Apa cara itu
Akan kute mpuh lautan api sekalipun untuk mencarikan obatnya.
Racun itu akan dapat berkurang sedikit demi sedikit kalau dia.......berhubungan badan dengan wanita
Akan tetapi, setiap orang wanita yang berhubungan dengan dia akan mati keracunan
Entah berapa banyak wanita yang akan mati sebelum dia bersih dari racun itu.
Ya Tuhan.......!!! Siang Lee seketika menjadi le mas
Kalau obatnya macam itu, sampai matipun dia tidak akan mengijinkan pute ranya membunuh banyak wanita
Tidak ada lain jalan, suamiku
Kita harus memberitahu anak kita sekarang juga, agar jangan sampai te rlambat
Bayangkan saja kalau dia tidak tahu dan besok pagi bermain-main dengan Cin Cin, kesalahan tangan memukulnya, dapat saja tanpa disengaja hawa beracun itu bekerja dan Cin Cin tewas di tangannya!
Siang Lee nampak te rkejut sekali
Celaka, engkau benar! Dia harus diberitahu agar menyadari keadaan dirinya dan tidak sembarangan membunuh orang
Akan te tapi baru saja mereka mendekati tempat tidur, di luar kamar mereka te rdengar suara gaduh, disusul ketukan pintu kamar mereka dari luar
Suheng! Coa-suheng dan toa-so, harap buka pintu, cepat! Ada hal yang penting sekali!
te rdengar suara Seng Hin, ketua Hek-houw-pang
Tentu saja Siang Lee dan Lan Ci te rkejut, mereka menduga bahwa ini te ntu ada hubungannya dengan keadaan anak mereka yang mengejutkan itu
Siang Lee cepat membuka daun pintu dan te rnyata Seng Hin sudah berdiri di situ bersama Poa Liu Hwa yang memondong tubuh Cin Cin
Mereka kelihatan panik
Ada apakah, s ute?
tanya Siang Lee
Coa-suheng, mereka telah menyerbu dusun kita!
kata Kam Seng Hin
Mereka siapa?
tanya Siang Lee
Mungkin anak buah orang buruan itu
Mereka lihai sekali dan beberapa orang anak buah kita telah roboh
Karena suheng dan toaso tidak mau berkelahi, maka kami hendak menitipkan Cin Cin di sini
Mohon suheng suka menjaga dan melindungi anak kami ini.
Poa Liu Hwa menurunkan Cin Cin dan mereka berdua lalu berloncatan keluar dari dalam kamar itu
Ayah! Ibu! Aku ikut......!
Cin Cin berseru dan lari mengejar
Akan tetapi Siang Lee telah menangkap le ngannya, lalu mengangkat dan memondong anak itu
Tidak boleh, Cin Cin
Ayah ibumu akan berte mpur, berbahaya sekali kalau kau ikut dengan mereka
Aku tidak takut, supek! Aku akan membantu ayah dan ibu menyerang musuh!
Cin Cin meronta
Tidak boleh, Cin Cin
Ayah ibumu telah menitipkan engkau kepada kami, kami harus menjaga dan melindungimu
Mereka akan marah kalau engkau menyusul ke sana
Di sinilah bersama kami dan Thian Ki.
Ayah, apakah yang terjadi
Apa ribut-ribut itu?
Thian Ki yang te rbangun oleh suara gaduh di luar itu sudah turun dari pembaringan dan menghampiri ayah ibunya
Eh, Cin Cin disini?
Cin Cin, berjanjilah bahwa engkau akan berada di sini bersama Thian Ki dan tidak akan mencari ayah ibumu,
kata Siang Lee sambil menurunkan Cin Cin yang sudah tidak meronta lagi setelah anak itu melihat Thian Ki
Baik, supek
Aku akan berada di sini bersama Thian Ki.
Dari situ te rdengar suara orang berte mpur di luar
Siang Lee dan istrinya saling pandang
Kita harus menengok keadaan kong-kong, dan melihat apa yang terjadi,
kata Siang Lee kepada isterinya
Lan Ci mengangguk dan Siang Lee kini menghadapi dua orang anak yang sudah saling berpegang tangan dengan wajah te gang itu
Thian Ki dan Cin Cin, kalian dengar baik-baik
Dusun ini diserbu orang-orang jahat, kami orang-orang tua harus melawan mereka, akan te tapi kalian berdua tidak boleh keluar
Kalian harus bersembunyi di sini sampai kami kembali dan jangan sekali-kali keluar
Mengerti?
Baik, ayah.
Baik, supek.
Suami isteri itu hendak melangkah ke luar, akan tetapi di ambang di ambang pintu, Lan Ci kembali memasuki kamar itu dan memegang tangan Thian Ki lalu menariknya dan berkata,
Thian Ki, engkau ke sini sebentar, ibu mau bicara penting!
Thian Ki menurut saja diajak ibunya ke sudut kamar dan ibunya berbisik-bisik di telinganya
Thian Ki, di tubuhmu te rdapat hawa beracun
Ingat ular tadi mati ketika menggigit kakimu
Kelak engkau harus mencari obat penawarnya, dan jangan sekali-kali engkau menikah sebelum sembuh
Setiap wanita akan mati kalau berdekatan denganmu
Ingat baik-baik ini,
kata Lan Ci dengan suara berbisik dan sebelum Thian Ki yang menjadi bengong itu sempat bertanya, ia sudah meninggalkannya dan bersama suaminya ia lalu keluar dari dalam kamar itu setelah menutupkan daun pintunya
Cin Cin menghampiri Thian Ki yang masih te rtegun bingung
Thian Ki, apa yang dipesankan ibumu tadi?
tanya Cin Cin sambil memegang tangan Thian Ki
Thian Ki menggeleng kepala
Tidak apa-apa Cin Cin
Ibu hanya pesan agar kita tidak keluar dari sini karena di luar amat berbahaya, dan bahwa aku harus melindungimu.
Thian Ki, engkau tidak pandai silat, bagaimana akan dapat melindungiku
Akan te tapi jangan khawatir, aku dapat melindungi diriku sendiri, bahkan aku yang akan melindungimu, kalau ada orang jahat berani masuk ke sini akan kuhajar!
Cin Cin mengepal kedua tinjunya
Akan tetapi Thian Ki tidak te rsenyum melihat kelucuan Cin Cin itu
Dia sedang bingung
Ucapan ibunya masih te rngiang di telinganya dan dia tidak mengerti artinya
Dia keracunan
Ular itu tadi mati sendiri begitu menggigit kakinya
Akan tetapi, apa artinya setiap wanita akan mati kalau berdekatan dengannya
Ibunya juga seorang wanita dan selama ini dekat dengannya, akan tetapi ibunya tidak mati!
Dia sungguh tidak mengerti
Akan tapi dia berjanji kepada diri s endiri untuk mencari obat kalau benar di tubuhnya terdapat hawa beracun
Sebetulnya, apakah yang te rjadi di dusun itu
Benar seperti dugaan He k-houw-pang-cu yang mendengar laporan para anggotanya, malam itu rombongan Pangeran Cian Bu Ong tiba di dusun itu!
Mula-mula, pada malam hari yang gelap itu, menjelang tengah malam, lima orang menghampiri gardu penjagaan di pintu gerbang dusun Ta buncung
Mereka itu bukan lain adalah lima orang pembantu Utama Pangeran Cian Bu Ong, lima orang bekas narapidana yang dia bebaskan, yaitu Gan Lui, Lie Koan Tek, Thio Ki Lok, Gulana dan Can Hong San
Mereka diutus Pangeran Cian Bu Ong untuk melakukan penyelidikan sebagai pembuka Jalan di dusun itu
Dari mata-matanya, pangeran itu sudah mendengar bahwa daerah itu dilindungi oleh He k-houw-pang dan bahwa perkumpulan orang gagah ini sudah didatangi pasukan Kerajaan Tang dan dimintai bantuan untuk menghadang dan menangkapnya
Maka dia bersikap hati-hati dan lebih dulu mengirim orang-orang kepercayaan sebelum mengajak rombongannya masuk ke dusun itu
Tentu saja para anggota He k-houw pang yang melakukan penjagaan di pintu gerbang itu menjadi te rkejut dan curiga ketika melihat munculnya lima orang asing secara tiba-tiba di tengah malam itu
Heii, berhenti! Siapa kalian dan hendak ke mana?
kepala jaga berseru dan bersama duabelas orang anggota He k-houw-pang lainnya dia meloncat menghadang lima orang itu sambil mengamati dengan penuh s elidik
Seorang penjaga menyalakan sebuah lampu lain yang le bih besar sehingga tempat itu tidak segelap tadi
Biarpun dia yang paling muda, namun Can Hong San secara resmi telah diangkat sebagai pembantu utama oleh pangeran Cian Bu Ong, dan empat orang yang lain diwajibkan untuk membantunya
Karena ini merupakan perintah pangeran itu, maka Lie Koan Tek mentaati perintah itu dan dia menganggap orang muda itu sebagai atasannya
Tiga orang jagoan yang lain te ntu saja tunduk kepada Hong San karena mereka bertiga sudah pernah dikalahkan oleh pemuda perkasa ini
Kini Hong San melangkah maju dan dengan sikap angkuh dia menghadapi kepala jaga yang berkepala botak itu
Apakah kalian ini anak buah perkumpulan yang dinamakan He k-houw-pang?
tanya Hong San, suaranya dingin mengandung ejekan yang memandang rendah
Sudah lazim bagi orang-orang muda
DaI am keadaan melakukan penjagaan keamanan itu, timbul sikap gagah-gagahan karena bangga dan merasa kuat
Demikian pula dengan orang-orang He k-houw-pang itu
Mereka mengangkat dada dan tangan mereka siap meraba gagang senjata yang te rgantung di pinggang seperti pedang dan golok, atau tombak yang berada di rak senjata di gardu itu
Benar sekali
Kami adalah murid-murid He khouw-pang yang melakukan penjagaan untuk keamanan dusun kami!
jawab si botak
Siapakah kalian?
Hemm, bagus kalau kalian ini orang-orang Hekhouw-pang
Nah, sekarang cepat beritahukan kepada ketua kalian bahwa kami ingin bertemu karena urusan yang amat penting,
kata Hong San, sikapnya masih dingin
Para murid He k-houw-pang itu saling pandang dan si botak bersikap hati-hati
Siapa tahu, lima orang ini adalah sahabat-s ahabat ketua mereka yang datang berkunjung sebagai tamu
Orangorang kang-ouw memang banyak yang aneh
Berkunjung di te ngah malam seperti itu bukan suatu pantangan bagi mereka
Jadi cu-wi (anda sekalian) ingin bertemu dengan pang-cu kami?
tanya si botak, kini sikapnya agak menghormati dan ragu-ragu
Akan tetapi, kami harus melaporkan dulu siapa cu-wi dan apa keperluan cu-wi hendak menghadap pangcu kami.