Sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba ia dengar ceng ciauw Nikouw berkata.
"Baiklah, kau boleh bersedia." Berbareng ia gerakkan kebutannya menyerang pada co Tong Kang.
Kebutan itu ketika digerakkan lantas perlihatkan sinar ke kuning-kuningan, mengurun pada dirinya co Tong Kang. Tapi orang she co itu juga sudah siap sedia untuk menangkisnya. ia menggunakan senjatanya yang dinamai " Liat- h we kie" atau "Panji Api".
Gerakan mereka cepat sekali. Kebutan dan Panji Api menari-nari dengan indahnya, masing-masing mengarah jalan darah lawannya.
Pertandingan berjalan seru, tapi setelah sepuluh jurus lantas dapat diketahui bahwa nikow itu berada dibawah angin- Serang-serangannya yang gencar tadi mulai kendor kena tekan oleh serangan hebat co Tong Kang.
Tiba-tiba ceng ciauw Nikow keluarkan bentakan keras, kebutannya digetarkan dan dimainkah lebih cepat lagi. hingga dirinya seperti terbungkus oleh sinar kuning yang keluar dari kebutannya.
Dengan merubah permainan pukulannya ceng ciauw Nikouw dapat memperhatikan diri dari desakannya co Tong Kang yang dahsyat.
ceng ciauw Nikouw mengerti, bahwa senjata Liat hwe kie, lawan adalah senjata khusus untuk memunahkan senjata gelap yang kecil-kecil, maka juga ia tidak berani sembarangan menggunakan senjata rahasianya Tok-kim chi.
Ia kebingungan juga melihat ilmu silatnya kalah dari lawan, mau mengeluarkan senjata gelapnya merasa ragu ragu, habis bagaimana baiknya menyudahi pertempuran ini?
Ho Tiong Jong melihat si nikouw keteter, lalu berteriak "Hei, cong ciauw Nikouw cepat-cepat kau melarikan diri"
"Tiong Jong, kau jangan bikin gelisah hatinya," kata Tong Kang sambil ketawa terkekeh-kekeh, "kau lihat aku bikin dia terputar-putar, ha ha ha... " ceng ciauw Nikouw mendelu hatinya mendengar kata-katanya co Tong Kang.
Ia ada satu wanita yang biasa jalan hitam (Jahat). tabeatnya telengas dan kejam, bukan nya sedikit orang yang binasa dibawah tangannya. Kini ia harus menempur lawan berat, ia sukar mengalahkannya, kalau kesudahannya ia pecundang bagaimana ia ada muka menemui kawan-kawannya?"
co Tong Kang sangat cerdik dalam tiap pertempuran, Ia selalu menempur musuh dengan didahului perang urat syaraf, membikin musuhnya menjadi meluap amarahnya dengan beberapa perkataannya yang menusuk hati.
Kini siasat perang urat syaraf menang dari ceng ciauw Nikouw, maka tinggal ia mendesak musuhnya lebih hebat lagi sehingga ia tidak berdaya, akan kemudian dapat dibunuhnya.
NIKOUW itu timbul keganasannya ketika terus menerus kena desakan oleh lawannya. sekejap saja ia sudah ambil over penyerangan, kebutannya berkelebatan mengeluarkan sinar kuning yang berkeredepan.
Tapi coTong Kang melayani padanya dengan tenang malah ia tidak mau membuka serangan membalas, hanya menutup dirinya dengan senjatanya yang ampuh Liat hwe kie.
Sebentar lagi kelihatan ceng ciauw Nikouw mengayun tangannya, segera tiga sinar keemas-emasan melayang mengarah dirinya co Tong Kang dan satu sinar melayang ke arahnya Ho Tiong Jong.
Itulah senjatanya ceng ciauw Nikouw yang sangat diandalkan, yalah Tok kim-chi atau Uang emas beracun, yang berupa uang dengan pinggirannya tajam bergigi direndam dalam racun. Maka, siapa yang terkena senjata rahasianya ini pasti akan melayang jiwanya menemui Giam lo ong.
ci Tong Kang melihat si nikow telah melepaskan senjata rahasianya, menjadi gelisah karena selainnya ia harus menjaga dirinya sendiri dari serangan musuh, juga ia harus melindungi dirinya Ho Tiong Jong.
Senjata rahasia tiga biji yang mengarah dirinya dengan mudah ia gulung dengan Panji Apinya, tapi Ho Tiong Jong bagaimana?
Pemuda itu menjadi kaget ketika senjata rahasia nikow jahat itu mengarah dirinya, ia bingung karena rantai yang merintangi dirinya masih belum dapat putus semua, hingga ia tidak dapat bergerak dengan leluasa. Dengan apa boleh buat, ketiga senjata rahasia itu menyamber kemukanya ia telah membuka mulutnya dan menggigit dengan tepat sekali.
Kejadian ini tak dilihat oleh co Tong Kang ia ini hanya melihat Ho Tiong Jong sudah terkena senjata rahasianya si nikow jahat, ia menduga Ho Tiong Jong tentu binasa oleh karenanya.
Ho Tiong Jong pura-pura terkena oleh senjatanya si nikow, ia telah tundukkan kepalanya dengan teklok seolah-olah ia telah binasa co Tong Kang yang melihatnya sudah tidak mengambil perduli lagi.
Kenapa ceng ciaw Nikouw menyerang Ho Tiong Jong ?
Itulah karena dalam anggapan nikow jahat itu Ho Tiong Jong ada orangnya Seng Eng dan ditahan dalam tempat tahanan itu hanya merupakan umpan untuk menjebak orang saja. ia tidak tahu pemuda itu tidak mau diperalat Seng Pocu.
cong Tong Kang pikir Ho Tiong Jong tak termasuk partainya, maka kematiannya untuk apa diambil pusing, lebih baik ia mengerahkan tenaganya meneruskan pertempuran dengan ceng ciauw Nikouw.
Ia terus mendesak lawannya. Meski kebutannya si Nikouw berkelebatan mengurung dirinya, tidak dapat mendekati tubuhnya yang dilindungi oleh Panji api.
ceng ciauw Nikouw menjadi jengkel. Kembali ia merogoh sakunya dan mengeluarkan dua buah senjata rahasianya disambitkan kepada musuhnya. Lagi-lagi senjata rahasianya tidak berdaya menghadapi senjata Panji Api co Tong Kang dan telah kena digulung mentah-mentah. ceng ciauw Nikouw semakin jengkel.
Ia jadi nekad. kebutannya dimainkan lebih hebat lagi menyerang musuhnya. Tapi co Tong Kang juga tidak tinggal diam. Ia mengerti nikouw jahat itu hendak angkat kaki melihat serangan-serangannya yang bertubi-tubi seperti mencari kesempatan untuk melompat keluar dari kalangan perkelahian-
Ia lalu mengerahkan tenaganya ke telapak tangannya, dengan ilmunya Thiat-cian kang (telapakan tangan besi), sambil menggulung senjata rahasia sang lawan, ia telah mengirimkan serangannya yang maha dasyat itu.
Kebetulan ceng ciauw Nikow menjadi tertahan kena angin serangan tadi.
Tapi hanya sebentar saja, sebab di lain saat kebutan itu bergerak lagi dan dapat memukul jalan darah pada sikunya co Tong Kang. Keadaan orang she co itu menjadi berbalik buruk- ia terdesak musuhnya co Tong Kang juga jadi nekad.
Ia lalu bersiul nyaring, tampak tubuhnya melesat tinggi dan dari atas menyerang musuhnya dengan tipu pukulan "Kuda Pemberani melayang diudara", tapi Nikow jahat itu juga cerdik dan sudah bisa menghindarkan serangan lawan, kemudian ia cepat melarikan diri diuber oleh co Tong Kang.
Tiba tiba ia mendengar suara orang membentak disebelah depan-
Hatinya Nikow jahat itu kebingungan, didepan ada musuh dan dibelakang dikejar musuh, ia jadi tergencet ditengah-tengah. celaka, pikirnya, bagaimana ia bisa meloloskan diri? orang yang menghadang didepannya itu berbadan gemuk, laki-laki setengah tua dengan muka merah.
orang itu kelihatan mendorong dua tangannya, dari mana meluncur keluar angin yang dahsyat sekali. ceng ciauw Nikow menjadi nekad, dengan kebutannya ia coba menangkis serangan orang. Tapi tidak tahan dan tubuhnya telah terdorong mundur hingga dua tindak. Hatinya tambah gelisah. Siapakah gerangan orang yang demikian kuat tenaga dalamnya? ceng ciauw Nikouw sudah lemas, tinggal dibekuk saja.
Dalam keadaan demikian, nikouw jahat itu sudah mandah terima nasib akan tertawan oleh musuhnya. Tapi ketika si muka merah datang menghampiri, tiba-tiba ada berkelebat bayangan kecil langsing dan turun menyelak di antara mereka. Si muka merah menjadi kaget. "oh. ciauw Toa-nio juga datang kemari?" serunya.
Kiranya yang menyelak itu ada seorang nenek yang dikenal dengan nama ciauw Toa-nio dalam kalangan kang ouw. Ia disegani oleh kawan dan lawan, maka juga kedatangannya telah membikin kaget si gemuk muka merah tadi. setelah tertawa terkekeh-kekeh. ciauw Toa-nio berkata.
"Maafkan aku. Melihat kalian sudah turun tangan bertempur, maka tidak enak kalau aku si nenek tinggal enak-enakan berpeluk tangan, bukan?"
Menggunakan kesempatan si muka merah pasang omong dengan ciauw Toa-nio, si nikow yang sudah kepepet, telah gerakan kakinya meninggalkan tempat itu. ciauw Toa-nio juga sudah gerakan tubuhnya mencelat hilang dari situ.
co Tong Kang melihat itu, lantas berteriak. "Hei, Kim toako, kaujangan kasih lolos nikow itu"
Berbareng tubuhnya melesat hendak mengejarpada ceng ciauw Njkouw, akan tetapi orang berbadan gemuk muka merah tadi sudah mencegahnya. Sementara itu ceng ciauw yang sudah dapat meloloskan diri, terdengar suara ketawanya yang bergelak-gelakjauh disebelah luar. Terdengar Ang-bin Lojin (orang tua muka merah) berkata.
"co hiante, kaujangan berlaku sembarangan. Kini belum waktunya untuk kita membuka kartu. Kau harus banyak bersabar."
"Oo, kau hanya menggertak saja." jawabnya sambil ketawa nyengir. Tapi begitu mengetahui nikouw itu sudah jauh, ia menambahkan. "Sayang, nikouw itu lolos. Akn sebenarnya ingin membunuhnya." Ang bin Lojin ketawa gelak-gelak.
"co hiante, buat apa kau mencari urusan Nikouw itu sudah sepuluh tahun lamanya ada bertinggal digunung Siauw-tong Kit-sin san dalam goa ceng ciauw teng. Tenaga dalamnya cukup mahir. Aku bicara terus terang. ceng ciauw Nikow memang ada musuh kita yang terhitung kuat. Kalau suhu nya yang bernama Ya Sin Bo nanti muncul bersamanya, benar-benar urusan akan jadi runyam, terpaksa kita harus mencari bantuan."
"Ya, co hiante rupanya masih ragu-ragu yang Ya Sih Bo itu sudah mati. Memang juga ada kemungkinan dia belum mati. coba pikirkan, orang yang melatih silat tubuhnya ada banyak lebih sehat dari orang biasa, seperti kau tahu dalam golongan kita masih ada tiga orang yang masih sehat-sehat saja keadaannya dan tiga orang itu umurnya hampir bersamaan dengan Ya Sin Bo.
Sepuluh tahun yang lalu Ya Sin Bo ada tinggal di Siauw tong Kit sin-san. Setelah ini ia telah pindah ketempat yang lebih kesebelah timur dari tempatnya yang ditinggali semula. Aku sangsikan bahwa dia kini sudah mati, sebab siapapun belum pernah ada yang pergi kesana."
"Ya. Kim toako, barusan aku menyatakan ingin membunuh ceng ciauw karena mengingat ketelengasannya. Dengan senjata rahasianya yang beracun, bukan saja dia serang aku, tapi Ho Tiong Jong yang dalam keadaan tidak berdaya juga diserang hingga binasa."
"oo, itu orang yang terendam dalam air yang kau maksudkan?"
"Ya, betul dianya."
"Aku lihat dia seperti masih hidup dan badannya bergerak" Berdua lalu pergi memeriksa keadaan Ho Tiong Jong.
Keadaan Ho Tiong Jong memang seperti sudah mati, kepalanya teklok dan hidungnya hampir kerendam air. Mereka berpendapat bahwa Ho Tiong Jong sudah binasa, karena kalau masih hidup dan bernapas, air didekat hidungnya itu tentu bergerak gerak kena tiupan hidungnya. Kini toh diam diam merasa heran-