Cerita ini dimulai dengan gambaran memukau dari telaga Tai-hu yang terletak di barat daya So-cou. Keindahan alam yang menakjubkan ini menjadi saksi bisu dari kehidupan tiga pemuda pelajar yang berasal dari latar belakang sederhana. Mereka adalah Lie Tiong San, Khu Sin, dan Thio Swie, yang meski berbeda nasib, memiliki persahabatan yang kuat.
Lie Tiong San, seorang pemuda berkemauan keras, adalah putera mendiang bangsawan yang hidup bersahaja. Meski cerdas dan lulus ujian dengan gemilang, dia terhalang oleh sistem pemerintahan yang korup dan memandang rendah mereka yang tanpa harta. Khu Sin, putera kepala kampung, dan Thio Swie, anak seorang guru sastra, keduanya melanjutkan pendidikan di kota raja namun tetap setia berteman dengan Tiong San.
Dalam sebuah perjalanan ke telaga, mereka mencoba melupakan kenyataan hidup yang pahit dengan menikmati keindahan alam dan menguji ingatan mereka tentang sajak-sajak kuno. Di tengah tawa dan deklamasi sajak, mereka menemukan kebahagiaan sederhana yang menguatkan ikatan mereka.
Namun, di balik keceriaan ini, Tiong San menyimpan rasa sebal terhadap ketidakadilan yang menghambat jalannya. Perjalanan ke Tai-hu bukan sekadar pelarian, melainkan awal dari pencarian jati diri dan jalan hidup yang ingin ia tempuh. Mampukah Tiong San dan kawan-kawannya menemukan cahaya yang akan membimbing mereka dalam kegelapan sistem yang korup?
Keindahan telaga Tai-hu ini tidak hanya menjadi tempat pelarian, tetapi juga panggung bagi cerita persahabatan, ketidakpuasan terhadap korupsi, dan pencarian makna hidup yang lebih dalam. "Cahaya di Telaga Tai-hu" adalah awal dari sebuah perjalanan epik melawan arus zaman demi memperjuangkan keadilan dan kebebasan.
📘 Informasi Cersil
| Author: | Kho Ping Hoo |
| Associated Names: | N/A |
| Related Series: | N/A |
| Status: | Completed |