Akan tetapi, hal ini malah membuat Tan Sun meraba penasaran sekali dan memperhebat serangannya
Sementara itu Lian Hwa dan Cong Bu yang mengamati pertempuran itu, menjadi bengong
Baru mereka tahu bahwa sesungguhnya Cin Han memiliki kepandaian yang jauh lebih tinggi dari pada mereka
"Aih, kiranya Cin Han lihai bukan main
" bisik Lian Hwa
"Hemm, tentu dia diterima suhu menjadi muridnya," kata Cong Bu
"Tidak, gerakannya berbeda dengan gerakan kita
Kita dahulu terlalu memandang rendah kepadanya," kata Lian Hwa dan tunangannya diam saja, tidak berani menjawab karena dia tahu betapa sampai sekarangpun dia memperlihatkan sikap memandang rendah kepada Cin Han
Kim Eng yang menonton pertandingan itu, meremas-remas jari tangan sendiri
Ingin ia menangis rasanya
Mengapa Cin Han membela keluarga Ciu? Iapun kini dapat menduga bahwa orang berkedok sapu tangan malam sebulan yang lalu itu, yang menggagalkan usahanya membunuh pembesar Ciu, tentu Cin Han juga adanya! Tan Sun juga menyadari hal ini
Setelah tujuh belas jurus dia menyerang dengan sia-sia, melihat gerakan Cin Han, teringatlah dia akan orang berkedok saputangan yang menggagalkan usaha dia dan sumoinya di rumah keluarga Ciu malam hari itu
Dia menyerang semakin hebat, namun tiba-tiba Cin Han membalas serangannya dan diapun terdesak hebat! Baru beberapa kali Cin Han membalas, sudah dua kali, Tan Sun merasa betapa pundak dan dadanya tersentuh
Kalau Cin Han menghendaki, tentu dia sudah tertotok roboh! Hal ini diketahuinya dan Tan Sun menjadi bingung Apa maksudnya lawan yang lihai ini? Dia membela keluarga Ciu, akan tetapi juga jelas tidak ingin merobohkannya dan telah bersikap mengalah
"Kiranya engkau orang berkedok saputangan malam itu ?" bentaknya dengan hati penasaran
Teriakan ini menyadarkan Lian Hwa dan ayahnya bahwa dua orang muda yang kini hendak membikin ribut pesta itu bukan lain adalah dua orang berkedok yang sebulan yang lalu pada malam hari pernah menyerbu ke dalam gedung dan hendak membunuh Ciu Tai-jin
Karena itu, tiba-tiba Ciu Taijin berseru untuk menangkap dua orang itu
"Mereka adalah pembunuh pembunuh itu! Tangkap mereka !" Kim Ciangkun sendiri lalu memberi aba-aba kepada pasukannya untuk bergerak menangkap Tan Sun dan Kim Eng
Panggung itu dikurung oleh pasukan dan beberapa orang pasukan telah berloncatan naik ke atas panggung! Melihat ancaman ini, Kim Eng juga sudah meloncat ke atas panggung untuk mengamuk bersama suhengnya yang kini sudah berhenti bertanding karena Cin Han sudah meloncat ke belakang
Tiba-tiba Cin Han berkata kepada Kim Eng, "Nona Lui, mari kita pergi, cepat!" Dan Cin Han membuka jalan dengan merobohkan tiga orang perajurit yang sudah berloncatan naik ke atas panggung
Dia terus menerjang ke bawah, diikuti oleh Kim Eng dan Tan Sun yang masih bingung dan tidak tahu mengapa tiba-tiba terjadi perubahan pada sikap Cin Han
Kalau tadi, Cin Han mewakili tuan rumah untuk menandingi mereka, akan tetapi kini, setelah pasukan mengancam untuk menangkap mereka, dia malah membela dan membantu mereka untuk meloloskan diri! Akan tetapi, pada saat itu tidak ada waktu bagi mereka untuk banyak berheran
Merekapun mengamuk seperti Cin Han, membuka jalan dengan kekerasan untuk keluar dari kepungan
Keadaan yang kacau itu membuat para tamu menjadi panik dan hal ini menguntungkan tiga orang muda yang berusaha melarikan diri itu
Setelah berhasil membobolkan kepungan, Cin Han meloncat dan menyusup di antara tamu diikuti oleh Kim Eng dan Tan Sun dan akhirnya mereka berhasil lolos keluar dan melarikan diri
Cin Han di depan, diikuti Kim Eng dan paling akhir Tan Sun berada di belakang
Cin Han mengajak mereka terus lari keluar dari kota Tong-an dan memasuki sebuah hutan lebat di lereng bukit
Setelah masuk ke dalam hutan, barulah Cin Han berhenti berlari
Dengan napas agak memburu Kim Eng menghapus keringat yang membasahi leher dan dahinya dan untuk beberapa lamanya ia berdiri berhadapan dengan Cin Han dan saling pandang
Juga Tan Sun menatap wajah, pemuda itu dengan penuh perhatian, dengan alis berkerut karena dia masih bingung memikirkan sikap pemuda itu
Semula memusuhinya dengan membela keluarga Ciu, kemudian beibalik menyelamatkan dia dan sumoinya
Hal ini diakuinya bahwa kalau tidak ada pemuda ini, dia dan sumoinya mungkin kini sudah menjadi tawanan
"Sobat, siapakah engkau dan apa artinya perubahan sikapmu terhadap kami ?" tanyanya sanbil menatap tajam wajah yang tenang penuh senyum ramah itu
"Suheng, dia ini adalah Cin Han
" "Ah, engkau sudah mengenalnya, sumoi ?" "Tentu saja! Karena aku mengenalnya dan mengenal kelihaiannya, maka tadi aku mengajak engkau untuk pergi dan tidak melawannya
Dia bernama Bu Cin Han dan kami
di waktu kecil kami adalah teman bermain
Cin Han, ini adalah suhengku, Tan Sun," Kim Eng memperkenalkan
"Tapi, kenapa dia mewakili keluarga Ciu dan kemudian membantu kami meloloskan diri?" Kim Eng memandang kepada Ci Han
"Ya, kenapa, Cin Han ? Sikapmu sungguh membingungkan
Kenapa engkau mewakili dan membela keluarga Ciu yang jahat itu?" "Kebetulan sekali aku juga mengenal baik dua orang muda yang sedang bertunangan itu, nona
Akan tetapi bukan karena itulah aku tadi melerai dan mewakili mereka
Aku hanya khawatir kalau kalau engkau akan membunuh orang
Aku tidak menghendaki engkau membunuh orang, nona
Itu pula sebabnya mengapa sebulan yang lalu, malam-malam itu, aku mencegah kaitan membunuh Ciu Taijin
Maafkan aku
" Kim Eng mengerutkan alisnya
"Lalu mengapa engkau membantu, kami meloloskan diri?" "Karena aku tidak ingin pula melihat engkau tertawan
" "Cin Han, kenapa engkau mencampuri urusanku? Aku memang ingin membunuh orang she Ciu itu, dan hal itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya denganmu! Ataukah barangkali engkau telah menjadi kaki tangan pembesar itu?" Kim Eng bertanya drngan ketus dan sikapnya marah
Cin Han menggeleng kepala
"Hanya kebetulan saja malam hari itu aku melihat sikap kalian yang mencurigakan
Aku membayangi kalian sampai ke rumah keluarga Ciu dan aku segera mengenalmu di balik kedok itu, nona
Melihat betapa kalian hendak membunuh Ciu Taijin, aku lalu mengenakan kedok saputangan dan mencegahnya, Aku menduga bahwa kalian tidak akan sudah begitu saja, maka aku selalu mengamati rumah keluarku Ciu, sampai tiba hari perayaan pesta pertunangan itu
Seperti yang kuduga, kalian muncul sebagai tamu
" "Tapi
mengapa engkau membela dan melindungi Kepala Daerah Ciu itu?" "Nona Lui Kim Eng, aku tidak melindunginya
Andaikata yang akan kau bunuh itu seorang pembesar lain, tentu aku akan berusaha mencegahnya pula
Aku tidak melindungi dia, melainkan tidak ingin melihat engkau menjadi pembunuh berdarah dingin
" Kim Eng membelalakkan matanya
"Cin Han tahukah engkau siapa Ciu Taijin itu dan apa yang telah dia lakukan terhadap keluargaku, terhadap ayahku?" "Itulah yang ingin kuketahui, mengapa kalian begitu nekat hendak membunuhnya
" "Tan suheng ini hanya membantuku saja
Dia tidak mempunyai persoalan dengan keluarga Ciu
Akan tetapi aku
dendamku setinggi langit sedalam lautan! Engkau sudah mendengar dari ibu tempo hari bahwa ayahku telah difitnah orang sehingga dipecat dari jabatannya, disita semua hartanya sehingga hidup menderita dan sengsara
Tahukah engkau siapa yang melakukan fitnah itu? Bukan lain adalah orang she Ciu itu!! Nah, kini aku berusaha membalas dendam, dan takkan puas hatiku sebelum dapat membasmi keluarga itu!" Cin Han mengerutkan alisnya
Kiranya gadis ini hendak membunuh Ciu Taijin karena dendam, seperti yang pernah dia lakukan dahulu ketika dia hendak membunuh ayah Kim Eng, yaitu bekas Jaksa Lui
"Nona, pikirkan baik-baik dan sadarilah akan kekeliruanmu sebelum terlambat
Lupakah engkau akan keadaanku sendiri ketika aku berkunjung ke rumahmu? Ketika itu, aku
" "Nanti dulu, Cin Han
" Kim Eng memotong lalu ia berpaling kepada Tan Sun
"Tan suheng, harap engkau suka meninggalkan kami berdua karena aku ingin bicara dengan Cin Han tanpa didengar orang lain
" Pemuda tinggi besar itu sejenak memandang kepada Cin Han dengan alis berkerut, wajahnya membayangkan penasaran dan tidak senang, akan tetapi tanpa membantah dia lalu melangkah pergi meninggalkan mereka berdua di bawah pohon besar itu
"Nona, engkau telah menyinggung hatinya
Menyuruh suhengmu pergi seolah-olah tidak percaya kepadanya," Cin Han merasa tidak enak hati melihat itu
"Tidak mengapa, Cin Han
Dia akan memaafkan aku karena dia sangat sayang kepadaku
Aku tidak ingin dia mendengar tentang urusan ayah dengan keluargamu
"
Ia menoleh ke arah perginya Tan Sun dan ternyata pemuda itu sudah tidak nampak lagi bayangannya
"Nah, sekarang katakan mengapa engkau tadi bilang bahwa aku telah keliru untuk membalas dendamku kepada keluarga Ciu
" "Mari kita duduk dan bicara-dengan hati terbuka dan pikiran jernih, nona, karena membicarakan tentang dendam membutuhkan pikiran jernih dan hati yang lapang, bebas dari pengaruh emosi," Mereka berdua lalu duduk di atas batu besar, berhadapan dan nampak oleh Cin Han betapa cantik jelitanya gadis itu, jantungnya berdebar kencang, akan tetapi dia dapat menenteramkannya kembali dan mulailah dia bicara dengan nada suara tenang penuh kesabaran, "Nona, seperti kukatakan tadi, sebelum aku sadar, akupun mengandung dendam sakit hati dalam batin terhadap ayahmu
Dendam selalu membara di hatiku walaupun sudah kututup-tutupi, sebelum aku tiba di rumah keluargamu
Juga aku mendendam kepada Phang Lok, bekas tukang kebun keluargamu itu
Aku telah mengambil keputusan untuk membunuh ayahmu dan juga Phang Lok
Keadaanku pada waktu itu agaknya sama dengan keadaan hatimu sekarang
Untunglah bahwa aku telah menyadari kekeliruanku dan kuharap engkau akan dapat menyadarinya pula
Dendam adalah racun yang akan merusak batin sendiri, nona
Dendam adalah api yang akan membakar dan menghanguskan diri sendiri, dendam menciptakan mata rantai hukum karma yang akan menjadi lingkaran setan !" "Akan tetapi terhadap kematian ayah ibumu, ayahku sama sekali tidak bersalah, Cin Han